"Pesta miras itu mulai sejak jam 1 siang sampai sore. Empat perempuan dan empat laki-laki. Ya pak polisi dan perhutani itu yang ngajak," ujar Fira, salah satu korban kepada wartawan, Minggu (16/4/2017).
Menurut Fira, pesta miras dilakukan, Sabtu (15/4) dan lokasi pesta miras tersebut dilakukan berpindah-pindah. Semula dilakukan di sebuah gubuk dan kebun jeruk di Kecamatan Tegaldlimo.
"Pindah saat acara itu. Setelah itu kita pisah, sebagian tak sadarkan diri," ujarnya.
Sementara itu, RK (16) mengaku tak hanya dicekoki miras. Oknum polisi berinisial Kas juga melakukan perbuatan tak senonoh terhadap dirinya. Itu dilakukan saat di kebun jeruk milik warga di Kecamatan Tegaldlimo.
"Saat itu saya setengah sadar. Pak Kas yang melakukan itu. Sebelum ditemukan di kandang sapi itu kita sempat ke rumah Niken," ujar RK kepada wartawan di Puskesmas Sumberberas.
Sebelum pesta miras itu digelar, RK mengaku keempat oknum tersebut sudah menggelar pesta miras di kebun jeruk. Selanjutnya, mereka ikut bareng dalam acara pesta miras tersebut. RK mengaku tak tahu menahu kenapa dirinya ditemukan di bekas kandang sapi tersebut.
"Saya tidak sadar waktu itu. Sadar setelah ada di puskesmas," tambahnya. (fat/fat)