Menteri PPN: Pengangguran di Jatim Kecil Tapi Kemiskinan Tinggi

Menteri PPN: Pengangguran di Jatim Kecil Tapi Kemiskinan Tinggi

Rois Jajeli - detikNews
Rabu, 12 Apr 2017 17:15 WIB
Foto: Rois Jajeli
Surabaya - Jumlah penduduk yang masuk kategori miskin di Indonesia mencapai 28 juta jiwa. Daerah yang angka kemiskinan masih cukup tinggi yakni di Jawa Timur, terutama penduduk miskin di pedesaan. Sedangkan penduduk miskin di perkotaan di Jatim cukup rendah.

"Penduduk miskin di perkotaan di Jawa Timur ini kecil. Tapi penduduk miskin di pedesaan di Jawa Timur ini cukup tinggi," kata Menteri PPN/Kepala Beppenas Bambang Brodjonegoro saat mengisi Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2018 di Ballroom, Grand City, Surabaya, Rabu (12/4/2017).

Bambang menambahkan, jumlah pengangguran di Jawa Timur juga kecil. Namun, jumlah penduduk miskin cukup tinggi. Menurutnya, itu menunjukkan gaji atau pendapatan masyarakat masih rendah.

"Artinya orang kerja di Jawa Timur, upahnya rendah. Kenapa rendah, karena bekerja di sektor pertanian. Lahan garap pertanian rata-rata 0,5 hektar," ujarnya.

Dengan kondisi pengangguran rendah tapi penduduk miskin masih cukup tinggi, Bambang juga mengingatkan kepada kepala daerah kabupaten dan kota di Jatim, untuk lebih memperhatikan tentang kondisi kemiskinan warganya.

"Ini yang harus dipikirkan bapak ibu untuk masuk ke masing-masing SKPD baik di kabupaten dan kota. Bagaimana bisa memberdayakan di sektor pertanian, supaya ekonomi tumbuh dan kemiskinan berkurang," tandasnya.

Ia menambahkan, ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Jawa Timur untuk bisa tumbuh cepat pertumbuhan ekonominya dan bisa mengurangi kemiskinan dengan jumlah besar.

"Ini respon data yang terus terang akan mengagetkan pak Gubernur. Memang ini tidak mudah mengurangi kemiskinan di wilayah yang penduduknya besar," jelasnya. (roi/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.