Setnov sapaan akrabnya itu akhirnya hanya membuka Rekerda DPD I Golkar Jatim. "Saya tidak akan lantik sebelum ada restrukturisasi. Makanya harus ada ketua harian," kata Setyo dalam sambutannya di Gedung Golkar Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Minggu (9/7/2017).
Ia mengungkapkan alasan lain tidak melantik pengurus DPD I Golkar Jatim. Setnov menilai DPD II di Kabupaten/Kota merupakan panglima perang untuk mengangkat suara Partai Golkar.
"Ada 4 DPD II yang masih bermasalah. Ini saatnya kalau bangkit dan jaya, maka panglima perangnya adalah DPD II. Saya minta ke Pak Nyono (Ketua DPD Golkar Jatim Nyono Suparli) jangan tanya siapa siapa, datang tanya ke saya masalahnya apa," tegas Setnov.
Setnov juga mengungkapkan posisi Partai Golkar Jatim berada di posisi kelima setelah PKB, PDIP, Gerindra dan Demokrat. Ia pun meminta agar para pengurus segera melakukan langkah langkah untuk menjadikan Partai Golkar di Jatim lebih baik.
"Penurunan ini menjadi kepentingan kita semua. Kita harap naik dari 3,5 persen, mulai berbenah dan konsolidasi hingga tingkat desa/ kelurahan," ujarnya.
Pria yang juga Ketua DPR RI ini mencontohkan cara menaikan suara dengan cara menjalankan semua produk dari Presiden Joko Widodo.
"Kita ini partai pendukung pemerintah, dengan menerapkan semua kebijakan pemerintah akan otomatis menambah suara kita kelak dan itu penting," pungkas dia.
Ketua DPD I Golkar Jatim Nyono Suparli menolak dikatakan penyebab kemarahan Setnov karena posisi Partai Golkar berada di posisi kelima yang berimbas tidak dilantiknya pengurus DPD Golkar Jatim.
"Memang Jatim diharapkan serta sebagai penopang. Bukan marah, gayanya gaya marah tapi sebagai figur yang gayanya seperti itu agar bisa diterima saya dan kader saya. Kalau mobil sekarang 60 km/jam harus jadi 120 km/jam apalagi pilkada 2018 kurang berapa bulan," katanya pada wartawan.
(ze/ugik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini