PWNU Jatim akan Gelar Istighosah Kubro untuk Keselamatan Bangsa

PWNU Jatim akan Gelar Istighosah Kubro untuk Keselamatan Bangsa

Rois Jajeli - detikNews
Kamis, 06 Apr 2017 23:41 WIB
Foto: Rois Jajeli
Surabaya - PWNU Jawa Timur akan menggelar Istighosah Kubro di GOR Delta Sidoarjo, Minggu (9/4) untuk keselamatan bangsa Indonesia. Istighosah bertemakan 'Mengetuk Pintu Langit Menggapai Nurullah' ini rencana diikuti ratusan ribu warga Nahdliyin (warga NU).

"Istighosah ini sesuai instruksi kiai sepuh dan kami kiai di struktur unsur syuriah dan tanfidzyah PWNU dan cabang-cabang menjalankannya," kata Ketua PWNU Jatim KH M Hasan Mutawakil Allallah kepada wartawan di kantor PWNU, Jalan Masjid Al Akbar Surabaya, Kamis (6/4/2017).

Ia menerangkan, beberapa tahun terakhir ini para kiai NU merasakan kegelisahan kuat atas problem-problem keagamaan dan kebangsaan. Pada akhir Februari 2017 lalu, para kiai bermusyawarah di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri dan sama-sama merassakan adanya siyarat illahiah, untuk menggelar doa bersama atau Istighosah Kubro.

"Jika para ulama atau kiai sepuh sudah turun gunung, tandanya ada persoalan besar yang menjadi kegelisahan. Sebab para kiai NU konsisten mewujudkan komitmen dan kepeduliannya pada persoalan keagamaan, keumatan dan kebangsaan,' tuturnya.

Doa bersama atau istighosah kubro pernah digelar 21 tahun silam atau Desember 1996 di Stadion Gelora 10 Nopember Tambaksari, Surabaya, yang kemudian disusul dengan peristiwa besar yakni krisis moneter dan reformasi.

"Peristiwa-persitiwa di Tanah Air yang terjadi belakangan ini menimbulkan wacana dunia bahwa Islam moderat di Indonesia telah mati. Maka NU siap menjawabnya. Bahwa mayoritas muslim di Indonesia yang selama ini menjadi silent majority masih memiliki komitmen kuat untuk menghadirkan pola beragama dan berbangsa yang tawassuth (moderat), tasamuh (toleran), tawazun (seimbang), i'tidal (adil) dan menjalankan visi rahmatan lil alamin," terangnya.

Dalam istighosah kubro nanti para ulama kiai NU akan menyampaikan maklumat untuk mengarahkan umat Islam dan seluruh elemen bangsa dalam rangka menguatkan kembali bangunan keagamaan dan kebangsaan Tanah Air.

Pengasuh Pondok Pesanteren Zainul Hasan, Genggong, Kabupaten Probolinggo ini mengatakan, banyak kiai sepuh yang hadir. Juga dihadiri Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj dan Rois Aam PBNU yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat, KH Maruf Amin.

"Kami memang sengaja tidak mengundang pejabat dari pemerinta pusat. Kami hanya mengundang forum pimpinan daerah (forpimda) Provinsi Jawa Timur," ujarnya.

Ia menegaskan, istighosah ini murni kegiatan keagamaan, bukan ajang politik. Tidak ada sambutan atau pidato dari tokoh politik atau pejabat. Karena yang memberikan pidato hanya Ketua Umum PBNU dan tausiyah dari KH Maruf Amin.

"Istighosah ini tidak ada kaitannya denga politik dengan Pemilihan Gubernur Jawa Timur. Kalau Gus Ipul hadir, itu bukan sebagai calon gubernur tapi sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur yang juga salah satu Ketua di PBNU," katanya.

Jika ada bakal calon gubernur yang menghadiri doa bersama tersebut, pihaknya tidak mempermasalahkan. "Kalau Bu Khofifah mau hadir, silahkan. Asalkan tetap memakai kerudung putih. Kami juga mengharapkan seluruh pimpinan partai politik juga hadir, tapi pakainnya juga putih-putih. Tidak boleh ada simbol-simbol dari partai politik atau apa saja. Semuanya harus memakai pakaian putih-putih. Tokoh politik boleh hadir, tapi tidak untuk menyampaikan pidato, tapi ikut berdoa bersama," terangnya.

Ia mengatakan, jika ada warga nahdliyin yang tidak bisa hadir untuk doa bersama di GOR Delta Sidoarjo, PWNU Jatim memberikan izin warga menyelenggarakan istighosah di masjid-masjid.

"Ada yang meminta izin, bahwa warga nahdliyin ini ada yang sepuh dan tidak bisa berangkat naik bus. Dan ingin istighosah di masjid atau mushola, ya kami izinkan," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Istighosah Kubro, Ahsanul Haq mengatakan, istighosah kubro yang diperkirakan dihadiri ratusan ribu hingga 1 juta orang ini, pihaknya sudah bekerjasama dengan Polda Jawa Timur dan Polresta Sidoarjo.

"Kami sudah berkoordinasi dengan polda dan Polresta Sidoarjo terkait pengamanan hingga rekayasa lalu lintas. Nanti diperkirakan ada sekitar 1.750 pasukan dari kepolisian. Juga ada dari banser, pagar nusa, dinas perhubungan, satpol pp," terangnya. (roi/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.