Puluhan nelayan yang konsen dengan lingkungan itu menggelar bersih-bersih dasar laut di pinggir pantai, penanaman terumbu karang, berbagai macam lomba dan tasyakuran di pinggir pantai Bangsring Underwater.
Acara yang digelar mulai, Kamis (6/4/2017) pagi hingga sore dipenuhi canda tawa dan kebahagiaan para nelayan. Hari ini puluhan nelayan tersebut sengaja libur melaut untuk memperingati hari profesi mereka dengan semangat konservasi. Mereka langsung terjun ke laut, tak lupa membawa alat snorkeling dan tas kroscek guna mengikuti sampah di dasar laut.
"Kita sengaja menggelar kegiatan ini untuk memperingati hari kami. Mulai dari bersih-bersih dasar pantai dan transplantasi terumbu karang. Acara hiburan ada lomba kano beregu tanpa alat alias pakai tangan dan kaki saja. Acara ditutup dengan tasyakuran di pinggir pantai dengan makan ikan asin bersama," ujar Ikhwan Arief, Ketua Kelompok Nelayan Samudera Bakti, kepada detikcom.
![]() |
Bersih-bersih dasar pantai Bangsring ini, kata Ikhwan, dilakukan untuk menyelamatkan terumbu karang yang dilestarikan di wilayahnya. Tak hanya itu, mereka juga membersihkan sedimentasi lumpur di karang imbas dari musim hujan.
"Lumayan dapat 2 kg sampah ini tadi saya. Yang lain malah ada yang dapat 12 kg. Kita harap kegiatan kita ini bisa melestarikan terumbu karang yang kita jaga ini," pungkasnya.
Sementara kegiatan ini juga diikuti oleh wisatawan mancanegara dari Kanada. Pria yang tiap hari tinggal di homestay Bangsring Underwater ini mengaku senang ikut acara ini.
"Saya bangga ikut bersih-bersih pantai. Meskipun tadi sulit mendapatkan sampah di dasar laut. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus terlaksana agar pantai Indonesia bersih dan indah," ujar Simon usai mengikuti bersih bersih pantai.
![]() |
Usai melakukan lomba bersih sampah di laut, kegiatan ini masih dilanjutkan dengan lomba balap perahu kano. Mulai dari tepi pantai, peserta hanya diperbolehkan mendayung menggunakan kedua tangan dan dikerjakan secara tim.
Kegiatan selanjutnya, masih berhubungan dengan konservasi, yakni melakukan transplantasi terumbu karang. Para nelayan menanam terumbu karang dengan media tanam paralon. Baru kemudian, para nelayan dan wisatawan bersama-sama makan bersama dengan menggelar daun pisang di tepi pantai, dengan lauk ikan asin.
Kepala Dinas Perikanan Kelautan dan Ketahanan Pangan, Hary Cahyo Purnomo yang juga turut hadir menyampaikan peringatan hari nelayan di Banyuwangi saat ini diwarnai dengan upaya konservasi. Sehingga bisa mendukung adanya wisata pantai edukasi.
"Ekowisata dan edukasi, Semangatnya untuk tahun ini. Dengan semangat konservasi dan bahari ini, ada optimalisasi pengelolaan potensi lokal. Dengan wisata, meskipun nelayan tidak dapat ikan, bisa tetap dapat duit," ujar Hary.
Selain di Bangsring, kata Hary, di wilayah pantai Kota Banyuwangi sampai ke wilayah selatan, saat ini nelayan juga melakukan kegiatan peringatan hari nelayan.
"Ada beberapa tempat, dimulai dari bangsring, watu dodol, cacalan, solong, boom, Pantai Cemara, Pulau Santen, Pulau Merah, Teluk Ijo dan Grajagan. Beberapa melakukan penanaman pohon cemara," jelasnya. (fat/fat)