.webp)
"Wajahnya memang terlihat keras, tapi beliau sebagai pimpinan sangat peduli dan suka menyapa siapapun meski tidak dikenal," kata Humas Kanwil Kemenkun HAM Jatim Cahyo Sejati, Kamis (6/4/2017).
Ketegasan almarhum ditunjukkan saat awal menjabat Kakanwil KemenkumHAM Jatim sejak 2015 lalu. Bahkan almarhum menyatakan perang terhadap peredaran narkoba di lapas maupun rutan.
 Budi Sulaksana disemayamkan di rumah dinas Foto: Istimewa |
Kala itu, Budi Sulaksana sempat tidak diterima saat BNN menyatakan lapas sebagai pusat distribusi narkoba. "Harusnya dua instansi pemerintah ini saling bekerjasama dengan koordinasi untuk memberantas peredaran narkoba, bukan saling menuding dan membangun opini yang negatif di media massa," ujar Budi Sulaksana saat menggelar jumpa pers di Kanwil Kemenkum HAM Jatim Mei 2015 lalu.
Selain menyatakan perang terhadap narkoba, Budi Sulaksana juga peduli terhadap anak buahnya. Itu ditunjukkan dengan menggandeng BNI untuk urusan pembayaran gaji pegawai agar tidak terlambat. Ini dilakukan sebagai tindak lanjut MoU BNI dengan Kemenkum HAM pusat.
Maret 2017 lalu, Budi Sulaksana mengatakan, untuk potensi di wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur ada 65 satuan kerja, dari Surabaya sampai Pacitan dengan total sekitar 3.600 karyawan.
"Semua sistem pembayaran gaji karyawan akan kami arahkan ke BNI, agar tidak ada keterlambatan, karena kerja sama ini untuk mempermudah transaksi yang ada pada KemenkumHAM Jatim," ujarnya saat itu.
Budi Sulaksana ditemukan meninggal diduga terjatuh dari tempat tidur, sekitar pukul 09.00 WIB. Jenazah Budi Sulaksana disemayamkan di rumah dinas Jalan Jemursari II No 11 Surabaya. Rencananya, jenazah dimakamkan hari ini di Jawa Barat. Sebelum meninggal, almarhum sempat menjalani operasi pemasangan ring jantung di RS Siloam Surabaya. (ze/fat)
