"Para dai cilik ini merupakan generasi penerus bangsa. Mereka akan menggantikan pemimpin kita saat ini. Bila ada generasi sekarang yang rusak karena narkoba, bagaimana dengan nasib bangsa ini," ujar Kapolrestabes Surabaya Kombespol Mohammad Iqbal saat membuka Pildacil 2017 di Masjid Baiturrahman Polrestabes Surabaya, Rabu (5/4/2017).
Efek lanjutan dari narkoba, kata Iqbal, sangat berbahaya. Tidak hanya pengguna, tetapi orang-orang yang ada di sekitarnya juga turut menderita. Seperti seorang anak yang bisa saja terlantar karena ayahnya ditahan dalam kasus narkoba.
"Melihat bahayanya narkoba, sudah tepat kalau Sat Reskoba melaksanakan kampanye narkoba melalui pildacil ini. Hasilnya bisa menjadi duta untuk mengkampanyekan perang terhadap narkoba di lingkungan masing-masing," lanjut Iqbal.
Ketua panitia kegiatan, Kasat Narkoba AKBP Roni Faisal Saful Faton mengatakan bahwa kegiatan pildacil ini merupakan program Polda Jatim yang diteruskan ke jajaran.
"Kegiatan anak dipilih karena usia anak merupakan usia tepat untuk menanamkan nilai kebaikan sejak dini. Jika dasarnya kuat, maka akan mampu memilih jalan yang benar saat dewasa," kata Roni.
Pildacil 2017 ini diikuti oleh peserta dari wilayah hukum Polrestabes Surabaya. 46 peserta memeriahkan kegiatan ini yang terdiri dari 23 peserta putra dan 23 peserta putri.
Pildacil 2017 ini menghadirkan juri yakni H M. Saiful Bachri dan H Edy Rahmatullah, M.E.I dari Lembaga Dakwah Nahdatul Ulama (LDNU) Kota Surabaya dan Muhayinah Somad dari Kemenag Kota Surabaya.
Pildacil ini dilangsungkan selama dua hari. Hari ini hanya 18 peserta yang berkompetisi. Sementara sisanya akan bertanding besok. (fat/iwd)