"Pemkab melibatkan semua pihak mulai pelajar, pegiat lingkungan, komunitas-komunitas yang ada di Pasuruan akan kami arahkan untuk menanam pohon, bersih-bersih sampah dalam kegiatannya. Kami juga mengajak semua pihak terutama Perhutani untuk terus mengawasi pembalakan liar di hutan," kata Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf atau Gus Irsyad, Selasa (4/4/2017).
Pemkab Pasuruan sudah menggandeng Karang Taruna dan Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) untuk menanam 25 ribu pohon di sekitar Embung Kalisat, Kecamatan Rembang. Penanaman puluhan ribu pohon di daerah kering tersebut dimaksudkanmenjaga tangkapan air demi menjaga ketersediaan air di embung.
"Pohon yang ditanam juga pohon keras dan produktif yakni pohon sukun, nangka dan lainnya agar sekalian bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar," jelasnya.
Pemkab Pasuruan juga konsen dengan kelestarian lingkungan pesisir. Ribuan siswa dan pegawai diajak menanam 10.000 bibit mangrove di Pantai Pengunggul, Kecamatan Nguling, beberapa waktu lalu. Setelah menanam mangrove, ribuan pelajar diajak membersihkan sampah di sepanjang pantai dan berhasil mengumpulkan ratusan kantong sampah.
"Sampah dari daratan atau pesisir akan mengotori laut. Selain mengganggu ekosistem, akan berdampak pada kesehatan manusia karena dimakan ikan dan ikan akan dikonsumsi manusia. Saya juga meminta semua elemen masyarakat agar melanjutkan semangat kerelawanan menjaga lingkungan. Mangrove yang sudah ditanam juga harus terus dijaga," terangnya.
Tak hanya itu, upaya kampanye pelestarian lingkungan juga melibatkan puluhan komunitas bikers. Ratusan bikers diajak menanam pohon mahoni di Lereng Gunung Bromo, Desa Tlogosari, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan.
"Para bikers kami ajak agar tak hanya menyalurkan hobi dan bersenang-senang. Mereka juga harus memberi manfaatkan bagi lingkungan," katanya.
Gus Irsyad mengatakan pelibatan komunitas-komunitas, organisasi-organisasi kemasyarakatan dan organisasi-organisasi kepemudaan dalam kegiatan pelestarian lingkungan akan terus dilakukan. Ia ingin ada gerakan massif yang dilakukan semua elemen untuk mencegah kerusakan alam, terutama kerusakan hutan.
"Kerusakan hutan harus kita cegah bersama. Selain berdampak langsung seperti banjir dan tanah longsor, hutan yang gundul juga berdampak berkurangnya cadangan air," terangnya.
Bupati juga menekankan agar semua perusahaan di wilayahnya benar-benar memenuhi kewajiban mereka terhadap lingkungan. Saat ini hanya puluhan perusahaan yang rutin melaporkan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan, khususnya yang menfokuskan kegiatannya pada reboisasi.
"Perusahaan-perusahaan juga harus lebih konsen dengan penanaman pohon dan masalah lingkungan," tandasnya. (fat/fat)











































