Mereka juga menggelar tahlil selama 7 hari ke depan. Tangis haru pecah saat doa bersama barlangsung, mengingat sejumlah waraga di Ponorogo harus kehilangan anggota keluarganya karena tertimbun longsor.
Acara digelar di masjid ponpes setempat diharapkan dosa korban meninggal diampuni. Santri juga meminta pada keluarga yang ditinggalkan, untuk selalu bersabar dan tetap berdoa.
Menurut Abdul Manaf, seorang santri membenarkan teman-temannya membacakan tahlil dan Yasin selama 7 hari berturut-turut.
"Ya, kami akan melakukan tahlil dan Yasin hingga 7 hari kedepan. Ini sebagai bentuk keprihatinan kami terhadap para korban di Ponorogo," kata Manaf di lokasi, Selasa (4/4/2017).
Sementara Pengasuh Ponpes Riyadlus Solihin, Habib Hadi Zainal Abidin menjelaskan acara tersebut sengaja digelar, untuk mengajarkan santri saling peduli dan membantu sesama yang terkena musibah di Ponorogo.
"Mereka saudara-saudara kita, yang kini dilanda musibah bencana alam. Dari itu kita harus memperdulikannya, baik itu peduli uluran tangan maupun dengan doa. Namun, kita di ponpes ini, menyalurkan doa dan sholat ghaib," papar Habib Hadi, usai salat ghaib.
Ia berharap, negeri ini bebas dari bencana alam, serta bencana yang mengarah ke perpecahan bangsa dan negara ini. (fat/fat)