Catat Harinya, Rumah Dinas Bupati Banyuwangi Dibuka untuk Umum

Catat Harinya, Rumah Dinas Bupati Banyuwangi Dibuka untuk Umum

Putri Akmal - detikNews
Minggu, 02 Apr 2017 14:29 WIB
Foto: Putri Akmal
Banyuwangi - Jika berkunjung ke Kabupaten Banyuwangi akan lebih lengkap rasanya jika menikmati Pendopo Sabha Swagata Blambangan. Sebab bangunan ini destinasi wisata budaya yang kaya unsur sejarah.

Sejak satu tahun belakangan, kompleks pendopo yang dibangun pada 1771 ini diperbolehkan kunjungan terbuka bagi wisatawan. Para pemandu wisata biasanya memasukkan jujugan pendopo sebagai salah satu tujuan wisata kota atau yang disebut city tour.

Nah, bagaimana tata cara berkunjung ke rumah dinas Bupati Banyuwangi yang makin cantik ini?

Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banyuwangi, M. Yanuarto Bramuda menerangkan, kunjungan terbuka diperbolehkan saat weekend mulai pukul 07.00-16.00 wib. Wisatawan disarankan memakai baju bebas rapi saat memasuki kawasan ini.
Wisatawan mancanegara berkunjung ke pendopo BanyuwangiWisatawan mancanegara berkunjung ke pendopo Banyuwangi Foto: Putri Akmal

Para wisatawan atau pemandu wisata sebelumnya juga bisa meminta izin terlebih dahulu pada petugas Satpol PP yang sedang bertugas. Dari pos itu, beberapa petugas yang telah dilatih dan biasa menjaga pendopo akan membantu menjadi pemandu wisata. Petugas ini akan membawa wisatawan berkeliling di sekitar Pendopo.

"Ada petugas kebersihan dan Satpol PP yang sudah kita latih khusus untuk jadi pemandu wisata di kawasan Pendopo. Nanti petugas-petugas inilah yang akan menemani wisatawan untuk berkeliling di sekitar Pendopo," ungkap Bram kepada detikcom, Minggu (2/4/2017).

Di dalam kawasan pendopo ini, wisatawan akan mendapat pengalaman yang unik dan mengesankan. Di awal perjalanan, pengunjung bisa melihat bangunan masjid dengan arsitektur unik. Setelah itu wisatawan bisa bergeser ke peringgitan depan dan pemandu akan membawa wisatawan menyusuri bangunan-bangunan yang ada di pendopo.

Yang paling menarik dari kunjungan ini saat menyusuri guest house. Yakni sebuah ruang penginapan bentuk bunker yang biasa digunakan para tamu kehormatan. Guest house itu tersembunyi di bawah hijaunya bukit rerumputan. Siapa yang menyangka jika di dalam bukit itu ada kamar-kamar eksklusif yang didesain tidak kalah dengan hotel bintang 5.

Setelah guest house, para wisatawan diajak melihat sumur Sritanjung di belakang area Pendopo. Sumur ini menjadi bagian dari legenda Banyuwangi. Sambil menikmati sejarah sumur Sritanjung, wisatawan juga bisa menikmati suasana rumah tradisional Suku Osing yang nyaman.
Salah satu kamar yang ada di bunkerSalah satu kamar yang ada di bunker Foto: Putri Akmal

Di halaman belakang pendopo juga disediakan alat musik angklung paglak khas suku Osing Banyuwangi. Wisatawan yang hobi bermusik bisa sesekali menjajal memainkan alat musik berbahan bambu tersebut.

Salah satu wisatawan mancanegara asal Prancis Xavier du Cauze de Gazelle (29) yang datang bersama istri dan keempat anak balitanya nampak antusias menjelajahi setiap sudut pendopo. Mereka merasa nyaman dengan arsitektur Pendopo yang hijau dan unik.

"Tempat ini sangat bagus. Ditata dengan sangat unik. Suasananya sejuk, hijau dan tenang. Awesome," kata Xavier yang merupakan eksekutif perbankan di Singapura.

Saat mengunjungi pendopo ini, kesan sakleknya protokoler akan luntur dan tergantikan dengan suasana homey. Wisatawan akan merasa lebih nyaman dengan suasana hijau dan sambutan yang ramah.

Jika nasib pengunjung sedang beruntung, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang kebetulan lagi 'kongkow' di rumah dinasnya tersebut juga bakalan ikut menyambut para wisatawan.

"Kami ingin wisatawan yang ke pendopo merasakan suasana homey. Karena Pendopo kami ibaratkan seperti rumah, dan wisatawan adalah tamunya, maka siapapun tamunya harus disambut baik," pungkas Anas. (fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.