"Sebab, kemiringan double track Jalan Jaksa Agung Suprapto cukup tajam hingga membahayakan," kata Direktur Keselamatan Perkeretaapian, Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan, Edi Nursalam saat meninjau rel KA di Lamongan, Jumat (31/3/2017).
Dia menjelaskan, karena kondisi itu, sering kendaraan roda dua terpeleset, terutama saat hujan. Itu dikarenakan perlintasan licin.
"Kalau untuk rekayasa jalan di perlintasan double track, merupakan kewenangan dari Kementerian PUPR. Kita hanya bisa mengimbau, mendesak mereka. Karena kontruksi jalan di atas rel itu tangung jawab mereka," tambahnya.
Edi Nursalam mengaku seharusnya pembuatan rekayasa jalan seharusnya segera dilakukan Kementerian PUPR. Sebab, pengendara motor yang terjatuh seringkali membuat kemacetan panjang. Apalagi, saat sore hari dengan arus kendaraan padat karena bertepatan dengan jam pulang kantor.
"Ini perlu penanganan segera, ini bikin macet, belum lagi keselamatan. Di sini sering motor jatuh, truk terguling. Padahal sekarang masyarakat sudah butuh," tuturnya.
Tak hanya kemiringan, jelas Edi Nursalam, yang menjadi persoalan. Kondisi jalan di lokasi yang sama juga membutuhkan perbaikan. "Kita akan tegur balainya, untuk memperbaiki jalan ini," ucapnya.
Kementerian PUPR telah melakukan pembangunan Jalur Lingkar Utara (JLU), untuk mengalihkan arus lalu lintas yang melewati perlintasan KA double track. Hanya saja, tidak diketahui kapan jalan tersebut selesai dan bisa digunakan.
"Mereka sedang membangun Jalur Lingkar Utara, semua lalu lintas akan dialihkan, tapi masalahnya sampai saat ini belum selesai, mereka tidak janji kapan akan selesai," ujarnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini