Aksi Gantung Diri Pasutri di Blitar Bermotif Perselingkuhan

Aksi Gantung Diri Pasutri di Blitar Bermotif Perselingkuhan

Erliana Riady - detikNews
Jumat, 31 Mar 2017 14:28 WIB
Foto: Erliana Riady
Blitar - Aksi gantung diri di atas sungai yang dilakukan pasangan suami istri (Pasutri) asal Blitar diduga bermotif perselingkuhan. Meseno (52) dan Siti Nafiah (51) diketahui gantung diri yang diikatkan di pohon dengan tali tambang warna biru, pukul 07.00 WIB, Jumat (31/3/2017).

Dugaan perselingkuhan warga Dusun Wonorejo Desa Slemanan Kec Udanawu ini diamini oleh anak-anaknya. Salah satunya Inaliyati dan suaminya, Agus Saifudin. Agus Saifudin mengaku sudah mengetahui niatan sang mertua untuk meninggal bersama-sama dengan istrinya.

Baca Juga: Sering Cekcok, Pasutri di Blitar Nekat Gantung Diri Berdampingan

"Bapak sudah berulang kali bilang, lek emakmu ora kenek dikandani yo mati bareng ae (kalau ibumu tidak bisa dinasehati lebih baik mati bersama saja)," ujar Agus kepada detikcom saat ditemui di ruang jenazah RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar.

Sejak sang bapak sering mengucapkan kalimat itu, tiga anaknya yakni Inaliyati, Mohammad Abdul Gisom dan Mohammad Farel Pradana sepakat menemani orang tuanya.

"Sejak satu bulan lalu saya dan istri menemani orang tua kami. Rumah saya sebenarnya di Ngampel Candirejo Ponggok, sekitar 7 km dari rumah mertua," katanya.

Dia dan istrinya memutuskan menemani orang tuanya setelah mendengar mereka sering bertengkar. Pertengkaran, kata Agus, dipicu hadirnya pria lain dalam hidup Siti Nafiah saat ditinggal bekerja sebagai TKI di Malaysia.

"Tujuh bulan bapak pergi ke Malaysia. Tapi begitu mendengar kabar kalau ibu selingkuh, bapak langsung pulang. Setelah bapak pulang, rupanya pria selingkuhan ibu makin nekat," ungkapnya.

Dari keterangan Agus, pria yang menjadi idaman lain sang ibu memang tetangga dekat. Rumahnya satu halaman dan hanya berjarak kurang dari 100 meter.

"Kami anak-anaknya sebetulnya sudah mendatangi rumahnya, minta baik-baik agar tidak mengganggu ibu lagi. Tapi dia malah bilang, wong ibumu maunya sama saya dan istri saya minta cerai ya saya teruskan," kata Agus menirukan ucapan PIL ibu mertuanya.

Rupanya Meseno makin geram dengan kelakuan tetangga dan istrinya sudah tak mampu berpikir jernih.

"Dari keterangan keluarganya, sebelum gantung diri bareng hari ini, mereka sudah pisah ranjang 10 hari," jelas Kasatreskrim Polresta Blitar, AKP Heri Sugiono.

Heri menambahkan, hasil olah TKP dan visum luar tim medis menyatakan pasutri ini meninggal murni karena gantung diri. Dengan tanda fisik di antaranya keluar cairan mani dan kotoran dari dubur keduanya.

Sementara di ruang jenazah RSUD Mardi Waluyo, korban hanya divisum luar tanpa autopsi. Dan sekitar pukul 12.00 wib, jenazah dibawa pulang ke rumah duka. (fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.