"Sering kali kita melupakan mereka, namun peran mereka sangat dibutuhkan dalam mendidik anak untuk menjadi manusia yang tidak hanya pintar tapi juga memiliki akhlak mulia," kata Risma saat membuka Pembinaan Guru Ngaji dan Sekolah Minggu di Gedung Convention Hall, Jl. Arief Rachman Hakim Surabaya, Kamis (30/3/2017).
Risma mengajak para guru ngaji dan sekolah minggu untuk menekankan kepada seluruh anak agar saling menghargai perbedaan dan menjunjung tinggi persatuan, serta berharap agar anak-anak Surabaya memiliki kepekaan terhadap lingkungan sosial yang tinggi.
"Sejak awal kita telah ditakdirkan berbeda-beda ada yang kulitnya hitam dan putih, ada juga rambutnya yang keriting juga lurus namun kita sudah sepakat bahwa satu tanah bangsa satu tanah air Indonesia," harap Risma.
Mantan Kepala Bappeko Kota Surabaya juga berharap agar para guru ngaji dan sekolah minggu dapat mengajarkan kepada anak tentang kesulitan orang lain, jangan sampai hati dan pikiran mereka mati. Selain itu para guru ngaji juga diharapkan dapat menguasi teknologi, karena dengan teknologi mereka dapat melihat keluar, mana yang baik dan mana yang tidak baik.
"Mari kita isi anak-anak dengan kegiatan yang positif, penjajahan ke depan adalah pada kemiskinan dan perekonomian, anak yang kreatif adalah anak yang mampu bertahan serta mampu menyelesaikan masalahnya sendiri," pungkas Risma. (ze/bdh)











































