Pedagang Sembako di Jombang Ditemukan Tewas dengan 7 Luka Tusuk

Pedagang Sembako di Jombang Ditemukan Tewas dengan 7 Luka Tusuk

Enggran Eko Budianto - detikNews
Senin, 27 Mar 2017 16:00 WIB
Foto: Enggran Eko Budianto
Jombang - Seorang pedagang sembako, Jan Hariadi (58) ditemukan tewas bersimbah darah di kamar rumahnya, Dusun/Desa Sumberjo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Senin (27/3/2017). Pria itu diduga menjadi korban pembunuhan karena ditemukan tujuh luka tusuk di punggung dan perut.

Kapolsek Wonosalam AKP Suparno mengatakan, penemuan mayat Hariadi berawal dari kecurigaan tetangga korban. Tak seperti biasanya, bapak dua anak itu belum terlihat beraktivitas membuka toko sembako di rumahnya. Rumah dalam kondisi tertutup rapat, begitu pula toko milik korban.

Hingga pukul 08.30 Wib, tetangga yang akan belanja ke toko korban, nekat mengetuk pintu rumah. Ternyata pintu rumah pasangan Hariadi dan Vivin (56) itu tidak terkunci. Saat membuka pintu, tercium bau anyir darah yang menyeruak dari dalam rumah tersebut.

"Tetangga korban melihat ke dalam rumah, ternyata korban meninggal dengan posisi tengkurap di dalam kamarnya," kata Suparno kepada detikcom.

Melihat korban sudah tak bernyawa bersimbah darah, lanjut Suparno, tetangga melapor ke kepala desa setempat yang kemudian diteruskan ke Polsek Wonosalam. Berdasarkan hasil olah TKP dan autopsi jenazah, Hariadi diduga kuat menjadi korban pembunuhan.

"Hasil olah TKP dan autopsi, korban tewas dibunuh. Ada enam luka tusuk di punggung dan satu luka tusuk di perut yang cukup lebar," terang Suparno.

Suparno menduga, Hariadi dibunuh menggunakan pisau. Namun, sampai saat ini alat pembunuh itu belum ditemukan. Tak hanya itu, keberadaan istri korban juga belum diketahui. Perempuan yang dikenal warga sekitar bernama Vivin itu menghilang dari rumahnya.

Padahal pada Minggu (26/3) malam, sekitar pukul 20.00 Wib, tetangga masih melihat korban berdua bersama istrinya di teras rumah. Pasutri ini tinggal berdua di rumah tersebut. Kedua anak mereka saat ini berada di Surabaya dan Yogyakarta. Diduga korban dibunuh pada malam sebelum ditemukan tewas.

"Kemarin malam sekitar pukul 22.00-23.00 Wib, tetangga mendengar suara keributan dari rumah korban, seperti orang bertengkar. Terdengar suara jeritan perempuan, terakhir suara benturan benda keras seperti pintu dibanting. Suara cekcok ramai, lebih dari dua orang, diduga saat itu ada orang lain di rumah korban," ungkapnya.

Sejauh ini, kata Suparno, polisi belum bisa menentukan pelaku dan motif pembunuhan Hariadi. Indikasi ke arah perampokan juga masih buram lantaran belum diketahui persis barang-barang berharga milik korban ada yang hilang atau tidak. Sementara menurut keterangan tetangga, hubungan korban dengan istrinya cukup harmonis.

"Untuk memastikan pelakunya, masih kami dalami. Kami mintai keterangan 3 orang saksi. Yang jelas kami fokus mengejar istri korban, kami cari info keberadaan saksi kunci itu," tandasnya.

Saat ini jenazah Hariadi masih di RSUD Jombang. Polisi juga menunggu kedatangan anak korban dari Surabaya untuk memastikan adanya benda-benda berharga milik korban yang hilang. (fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.