Desy Magdalena, perempuan asal Malang yang datang ke lokasi mengatakan ia sengaja datang ke Pandaan ingin membeli durian khas Pasuruan. Seperti durian karim, kasmin dan laron. Saat tiba di lokasi Desy langsung membeli durian dan langsung menikmatinya di tempat yang disediakan.
"Saya begitu datang langsung beli, takut todak kebagian. Saya beli durian kakap, rasanya enak, manis," kata karyawan bank ini sembari menunjukkan jempolnya ke arah atas, Jumat (17/3/2017).
Sambil menjilati sisa-sisa daging durian di jarinya yang lentik, Desy mengaku selain dinikmati di lokasi, ia juga membeli durian untuk dibawa pulang. "Sekalian beli dibawa pulang," katanya.
![]() |
Pengunjung asal Cirebon, Irma, mengatakan dirinya sudah menikmati durian yang dijual di lokasi. Ia juga membeli untuk dibawa pulang.
"Saya sama keluarga tujuannya jalan-jalan ke lokasi-lokasi wisata di Pasuruan. Mampir ke sini karena ingin ke Masjid Cheng Hoo dan infonya ada bursa durian. Duriannya enak, manis" katanya.
Selain petani, ada juga penjual durian yang ikut dalam bursa tersebut. Meski demikian, stand-stand milik para petani yang lebih banyak diserbu pengunjung karena menjual durian khas Pasuruan.
Salah satu durian yang jadi primadona dalam bursa durian ini adalah stand durian asal Kecamatan Lumbang. Durian seberat 10 kg hingga 17 kg yang dijual, ludes dalam tempo dua satu jam, meski harganya relatif mahal.
"Ini jenis durian kasmin dan dari kebun sengaja saya pilih yang kualitas istimewa dengan ukuran yang besar. Untuk bursa ini mutu kami jaga, agar pengunjung tidak kecewa," kata M Rozi, petani asal Desa Kronto, Kecamatan Lumbang.
Ia menjamin pembeli tak kecewa. "Karena ini asli hasil kebun saya sendiri. Dagingnya tebal dan bijinya kecil, serta seratnya juga lembut. Rasanya juga bakal tidak mengecewakan, manis legit," imbuh Rozi.
Untuk pengunjung yang berkantong tipis, mereka bisa mendapatkan durian dengan harga sesuai kemampuan kantongnya di stand lainnya.
Bursa durian ini dikemas dalam acara Festival Durian Kakap (Khas Kabupaten Pasuruan). Selain bursa durian, juga terdapat pemeran kesenian di Museum Cheng Hoo, yang lokasinya tak jauh dari bursa durian. Bursa durian ini digelar mulai hari ini hingga Minggu (19/3) mendatang. Durian-durian dari 8 kecamatan penghasil durian ada di bursa ini.
"Tujuan bursa ini agar petani durian makin berdaya dan mengeksplor potensi durian Kabupaten Pasuruan yang tersebar di delapan kecamatan. Makanya sengaja digelar di komplek Wisata Masjid Cheng Hoo agar durian Kakap dikenal masyarakat luas," ujar Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf, saat membuka bursa durian.
Irsyad mengakui produktivitas durian di 8 kecamatan penghasil durian cenderung menurun tahun ini karena cuaca buruk. "Semoga tahun depan, hasil panen kembali meningkat dan kualitasnya semakin bagus," katanya. (fat/fat)