"Ini sebelumnya (velg) warna pink, tapi kemudian ditutup dengan warna hitam. Setelah kita kerok, kelihatan warna pink-nya," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin sambil menunjukkan velg depan sebelah kanan mobil Honda Honda Jazz di Mapolres Jember, Senin (13/3/2017).
![]() |
Machfud tidak menjelaskan secara rinci kapan dan di mana Briptu BM menutupi warna velg sebagai upaya penghilangan jejak tersebut.
"Intinya untuk menghilangkan jejak," tandasnya.
detikcom sendiri mencoba menelusuri lebih jauh tentang mobil Honda Jazz warna silver abu – abu tersebut. Penelusuran via sms ke nomor 7070, muncul keterangan bahwa mobil bernopol N 573 RE belum ter-update di database Ditlantas Polda Jatim.
![]() |
Dikonfirmasi terkait hal ini, Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo mengatakan, pihaknya memang masih melakukan pendalaman terkait nopol mobil yang diduga ditumpangi BM dan tiga kawannya.
"Itu nopolnya kan memang belum tentu asli, jadi kita masih dalam rangka pengecekan nomor rangka dan nomor mesin," katanya.
Mobil Honda Jazz tersebut kini diamankan di Mapolres Jember sebagai barang bukti. Sebab di mobil itulah sebelumnya terjadi pergumulan antara Dedi dengan Briptu BM, yang kemudian meletusnya senjata api yang menewaskan Dedi.
Dedi, mahasiswa Unniversitas Muhammadiyah Jember, tewas setelah ditembak Briptu BM di depan pertokoan Hardy's Jember Plaza Jl. Sultan Agung, Sabtu (11/3) dini hari.
Dedi tewas dengan luka tembak di wajah hingga anak peluru bersarang di kepala. Briptu BM yang merupakan anggota Brimob Polda Jatim sudah diamankan.
Sebelumnya informasi di lapangan, pelaku menumpang kendaraan Suzuki Swift warna abu-abu. (ugik/ugik)