"Di pantai Madura masih banyak lahan kosong. Ini sebanernya bisa dimanfaatkan untuk kebun tebu tanah kering," kata Soekarwo di sela menerima kunjungan jajaran direksi baru PTPN X di ruang kerja gubernur di kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan, Surabaya, Jumat (10/3/2017).
"Dulu pernah dikembangkan, tetapi berhenti karena mahalnya biaya angkut, melewati Jembatan Suramadu. Saya berharap, PTPN X bisa mengembangkan ini," tutur Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo.
Ia menambahkan, peningkatan produksi tebu di Madura juga dapat menekan angka kemiskinan. Katanya, di Jawa Timur angka kemiskinan mencapai 11,85 persen, dan terbesar ada di Madura.
"Bila itu dilakukan, akan dapat mengurangi tingkat kemiskinan masyarakat Madura," terangnya.
Soekarwo menerangkan, Jawa Timur memiliki kultur agro yakni tebu. Persoalannya, ada di beberapa wilayah yang kelebihan dan kekurangan produksi tebu.
"Kalau tebu surut, produksi padi dan jagung malah tinggi dan sebaliknya ," ujarnya sambil mencontohkan, di daerah Malang memiliki kelebihan produksi tebu hingga pabrik gula kewalahan menerima tebu dari petani.
Sementara itu, Direktur Utama PTPN X Dwi Satriyo Anugroho mengatakan, PTPN X menyediakan lahan tebu seluas 64 ribu hektar dan ditargetkan dapat memproduksi 419 ribu ton gula di Tahun 2017.
"Kami akan fokus meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani tebu," kata Dwi yang didampingi Direktur Komersil PTPN X M Hanugroho, Direktur Operasional Mustaqim. (roi/bdh)