"Ini kan bedol pasar lama, pasar lama dirombak total dan kita bangun pusat grosir dan pasar tradisional. Pasar tradisional berada di bagian belakang, pusat grosir konveksi di bagian depan. Pembangunan fisiknya sudah rampung, tinggal menunggu peresmian," kata Kepada Disperindag Kabupaten Pasuruan, Edy Suwanto, di kantornya Jalan Raya Raci, Bangil, Kabupaten Pauruan, Rabu (8/3/2017).
Edy mengatakan, pusat grosir akan memasarkan produk konveksi para pengusaha di daerah Gempol dan sekitarnya. Selain konveksi, batik dan bordir akan dipasarkan di lokasi ini.
"Di Gempol banyak pengusaha konveksi yang memiliki potensi ekonomi yang tinggi. Nantinya mereka yang mengisi pusat grosir ini. Selain itu tentu batik dan bordir Bangil juga akan menempati bangunan pusat grosir," jelasnya.
Ia menjelaskan pusat grosir tersebut memiliki 250 stand, sedangkan pasar tradisional memiliki 118 kios. Pedagang lokal akan lebih diutamakan menempati stand dan kios yang ada, terutama mereka yang sebelumnya menempati Pasar Gempol.
"Nantinya akan ada zonasi. Untuk konveksi, batik dan bordir di pusat grosir, sedangkan penjual daging, sayur, pracangan dan lainnya berada di bangunan pasar tradisional bagian belakang," jelasnya.
Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf mengharapkan pembangunan Pasar Gempol yang menyatukan pusat grosir modern dan pasar tradisional dapat menumbuhkan geliat ekonomi, terutama dari wilayah barat dan selatan.
"Akan banyak pergerakan ekonomi masyarakat baik dari Pasuruan maupun luar Pasuruan. Di situlah perputaran uang terjadi sehingga dampaknya juga pada peningkatan taraf hidup masyarakat itu sendiri. Pedagang lokal harus diutamakan menempati stand dan kios," ungkapnya. (bdh/bdh)