Ratusan Warga Mojokerto Rusak Truk Kontainer Pabrik Karet

Ratusan Warga Mojokerto Rusak Truk Kontainer Pabrik Karet

Enggran Eko Budianto - detikNews
Rabu, 08 Mar 2017 17:59 WIB
Foto: Enggran Eko Budianto
Mojokerto -

Ratusan warga gabungan lima desa di Kecamatan Puri menghadang truk kontainer pengirim bahan baku maupun pengangkut produk dari pabrik karet PT Bumi Nusa Makmur (BNM) di Desa Medali, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Rabu (8/3/2017).

Aksi penghadangan itu sempat diwarnai kericuhan. Warga yang kesal merusak sebuah truk kontainer yang nekat menerobos barikade warga. Aksi warga itu berlangsung sejak pukul 15.00 Wib.

Massa dari Desa Medali, Sumolawang, Balongmojo, Brayung dan Mlaten di Kecamatan Puri membuat barikade di jalan masuk dari By Pass Mojokerto menuju PT BNM, tepatnya di Desa Sumolawang yang berjarak sekitar 500 meter di sisi utara pabrik karet. Warga membuat portal dari bambu dengan spanduk bertuliskan "Demi anak cucu kami masyarakat menolak truk muatan karet".

Tak lama kemudian kericuhan terjadi. Itu karena truk kontainer nopol L 8686 UY yang akan menuju ke PT BNM menolak dihentikan warga. Bahkan, sopir truk sempat melontarkan ancaman akan menabrak barikade warga.

"Warga langsung marah melempari truk dengan batu," kata Abdul Mujib (55), warga Desa Medali di lokasi.

Akibat penyerangan itu, kaca depan truk kontainer hancur. Tuk tak bisa dipindahkan karena hand rem dalam kondisi macet. Sementara sopir kontainer kabur.

Mujib menuturkan, kemarahan warga juga dipicu adanya 6 preman dari PT BNM yang mengawal truk tersebut agar bisa melewati barikade warga. Namun, melihat adanya ratusan warga yang emosi, keenam orang itu memilih kabur.
Pabrik karet diprotes wargaPabrik karet diprotes warga Foto: Enggran Eko Budianto

"Preman-preman itu kabur semua takut dengan warga," ujarnya.

Situasi yang sempat mencekam, akhirnya kondusif setelah ratusan polisi dari Polres Mojokerto diterjunkan ke lokasi. Anggota bersenjata lengkap maupun berpakaian preman berjaga di tempat penghadangan untuk mengantisipasi kericuhan susulan. Hanya saja, sebanyak 9 kontainer dan 9 truk yang akan masuk ke PT BNM tertahan di utara barikade warga.

Warga lainnya, Adi Sunarno (58) menjelaskan, aksi penghadangan truk PT BNM ini dilakukan karena kekesalan warga atas beroperasinya pabrik karet itu telah memuncak. Pabrik di Desa Medali itu hampir 24 jam tiap harinya menghasilkan bau busuk menyerupai kotoran manusia.

"Penghadangan ini kami lakukan sampai ada yang bertanggung jawab menjamin pabrik tak produksi lagi. Karena yang marah bukan warga sini saja, banyak desa yang terdampak bau busuk," ungkapnya.

Sementara Kepala Desa Medali, Miftahuddin mengatakan, selain dipicu persoalan bau busuk dari PT BNM, aksi penghadangan kali ini juga sebagai ungkapan kekesalan warga atas lalu lalangnya truk kontainer ke pabrik karet.

Menurut dia, jalan masuk ke PT BNM melalui Desa Banjaragung, Balongmojo, Sumolawang, dan Medali. Hilir-mudiknya truk berukuran besar, membuat arus lalu lintas di sepanjang jalan tersebut kerap kali tersendat. Jalan beraspal selebar 4 meter itu tak muat untuk dilalui kendaraan lain dari arah berlawanan saat truk kontainer melintas. Kondisi itu mengganggu kenyamanan warga.

"Tonase truk yang melebihi kelas jalan juga membuat jalan ini rusak parah," jelasnya.

Miftahuddin menambahkan, jalan yang dilalui truk kontainer PT BNM itu merupakan jalan kelas 3. Menurut dia, seharusnya tonase kendaraan yang melintas maksimal 8 ton. Namun, truk maupun kontainer yang keluar-masuk dari PT BNM mempunyai tonase melebihi ketentuan.

"Kendaraan pabrik semua di atas itu. Per hari 60 kontainer pengangkut bahan mentah dan bahan jadi PT BNM melalui jalan ini," ujarnya.

Upaya mediasi untuk menuntaskan polemik kelas jalan menuju PT BNM, tambah Miftahuddin, telah berulangkali dilakulan. Bahkan telah melibatkan Polres, Dishub, Dinas Peizinan, dan Dinas PU. Namun, manajemen pabrik masih enggan mematuhi ketentuan kelas jalan tersebut.

"Kamu berharap PT BNM mematuhi kelas jalan agar tak lagi meresahkan warga," tandasnya. (fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.