"Pemkab Pasuruan mengusulkan anggaran Rp727 miliar multiyears untuk penanganan masalah banjir di Kabupaten Pasuruan, terutama di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kedunglarangan," kata Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf ditemui di Pendopo Nyawiji Ngesthi Wenganing Gusti, Selasa (7/3/2017).
Bupati yang akrab disapa Gus Irsyad ini mengaku Pemkab Pasuruan mengusulkan pembangunan tiga kolam retensi, normalisasi Sungai Kedunglarangan hingga sudetan (Jalur air).
"Kami usulkan tiga kolam retensi, satu di wilayah Kelurahan Kalianyar Kecamatan Bangil dan dua di Desa Kedungboto, Kecamatan Beji. Pemkab Pasuruan akan menyediakan lahan seluas 72 hektar untuk tiga kolam retensi tersebut," jelas Gus Irsyad.
Kolam retensi di Kalianyar akan mencegah banjir di wilayah Kecamatan Bangil, sementara dua kolam di Kedungboto akan mencegah banjir di wilayah Kecamatan Beji.
Selama ini sejumlah desa di dua kecamatan ini menjadi langganan banjir luapan Sungai Kedunglarangan. Karena letaknya di bawah permukaan air laut, banjir di wilayah ini terutama Desa Kedungboto dan Kedungringin bertahan hingga berminggu-minggu.
"Selain tiga kolam retensi, juga normalisasi di DAS Kedunglarangan. Jadi selain membangun penampungan air, sungai juga dinormalisasi. Beberapa sudetan di DAS Kedunglarangan juga kita usulkan. Kalau proyek ini selesai, InsaAllah Beji dan Bangil bebas dari banjir," terangnya.
Dana besar dari pemerintah pusat tersebut juga dialokasikan untuk pembangunan longstorage di Kali Mati.
Sementara Pemprov Jawa Timur juga segera melakukan normalisasi empat DAS yang menjadi kewenangannya. Yakni Welang, Rejoso, Petung dan Lawean pada April 2017.
Menurut Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Tata Ruang Kabupaten Pasuruan, Hanung Widya Sasangka, normalisasi dilakukan di 14 titik dengan anggaran Rp 11,7 miliar. Normalisasi di empat sungai ini diharapkan mengurangi risiko banjir di Kraton, Rejoso dan Grati.
"Kami juga ada dana rehabilitasi dan rekonstruksi dari BNPB Rp 12 miliar. Dana itu untuk pembuatan parafet di Winongan, plengsengan di Bangil, Rejoso dan Pandaan," terangnya. (fat/fat)











































