Prihatin Harga Anjlok, Ribuan Peternak Ayam Blitar Bagi-bagi Telur

Blitar - Prihatin harga telur anjlok, sekitar 7 ribu peternak ayam petelor yang tergabung dalam Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) membagikan 1 ton telur dan 2.600 ingkung ayam, Selasa (7/3/2017).

Telur satu ton dibagikan kepada semua pengendara yang melintas di depan kantor Pemkab Blitar, baik pengendara roda dua maupun roda empat. Acara yang digelar di kantor Pemkab Blitar Jala Raya Kanigoro, ini juga dihadiri puluhan peternak dari Solo, Yogyakarta dan Malang.

Ketua PPRN, Rofi Yasifun menyatakan, aksi ini bentuk akumulasi kesedihan peternak Indonesia pada umumnya dan Blitar pada khususnya akibat anjloknya harga telur.

"Semoga istighosah dan sedekah dengan membagikan telor dan ingkung ayam ini, diharapkan bisa segera mengentaskan kami dari keterpurukan ini," kata Rofi kepada detikcom di lokasi.

Rofi mengaku, dirinya mewakili seluruh peternak Indonesia sudah mengadukan masalah ini hingga ke Kementrian Pertanian dan Kementrian Perdagangan dan Industri. Namun beberapa kebijakan pemerintan dinilai belum berpihak kepada kepentingan rakyat.

"Regulasi kebijakan pemerintah masih berpihak pada pemodal besar, otomatis kami kalah, kalau telur dari integrated (Pengusaha modal besar yang menguasai supplai pakan dan telur untuk ternak) masuk ke pasar tradisional, karena melemahnya bisnis breiding," jelas Rofi.

Dari informasi yang dihimpun, harga telur di tingkat peternak Rp 13.000/kg. Sedangkan di pasaran masih di kisaran Rp 18 ribu/kg.

Sukarman, satu di antara peternak menyatakan, jika harga itu belum mengalami kenaikan sampai satu bulan ke depan, maka peternak terancam gulung tikar.

"Sejak pertengahan Desember tahun lalu harganya anjlok di harga Rp 13 ribu. Padahal untuk nutup biaya operasional kami bisa bertahan di harga Rp 16 ribu baru aman," ungkapnya.

Menanggapi masalah ini, Bupati Blitar Rijanto yang bergabung dengan peternak menjanjikan akan segera menfasilitasi kepentingan peternak ini ke Jakarta

"Blitar merupakan 30% penghasil telur nasional dan hampir 5 ribu peternak adalah warga Blitar. Kesulitan yang dihadapi peternak otomatis juga kesulitan kami selaku pimpinan daerah. Pekan depan kami bersama berangkat ke Jakarta untuk meminta pusat memperhatikan dan segera memberikan solusinya," jelas Rijanto. (fat/fat)