Orangtua Dian juga melakukan pengajian bersama anak yatim, selama 40 hari. Dian mengaku bersyukur telah sembuh dan mengimbau kepada keluarga penderita kanker agar terus memberikan semangat, karena hal itu sebagai obat mujarab.
"Saya cuma ingin, penderita kanker jangan menyerah. Kalau terus berjuang penyakit bakal kalah. Kalau ada saudara kena kanker mohon disemangati maksimal mungkin," kata Dian saat memberikan testimoni di acara tasyakuran bersama Pangarmatim di R4 Detasemen Markas Komando (Denmako) Armatim, Ujung Surabaya, Kamis (7/3/2017).
Dian, penderita kanker memberikan testimoni Foto: Zainal Effendi |
Dian bercerita penyakit yang awalnya tidak pernah disadari ini saat menjalani perawatan di RSAL dr Ramlan Surabaya 2015 lalu. Saat itu, anak prajurit KRI Surabaya ini awalnya hanya divonis asam lambung dan mendapat perawatan selama seminggu.
Saat diobservasi lanjutan ditemukan benjolan di perut kiri yakni kanker ovarium stadium 3. "Saat itu dokter bilang bisa disembuhkan dengan kemoterapi dan operasi. Semua persiapan sudah dilakukan, tapi menjelang operasi saya kejang dan semua persiapan hancur. Kondisi saya terus menurun hingga berat badan 20 Kg," ujar Dian sambil menitikkan air mata.
Meski kondisinya terus menurun, saat itu Dian sempat menghadiri wisuda bidan pada kemoterapi pertama dan sumpah pada kemoterapi kedua. "Saat itu dengan kondisi tubuh yang lemas dan rambut sudah rontok, saya hadiri itu semua. Setelah itu, saya pasrah dan tidak mau lagi jalani kemoterapi," imbuh Dian.
Dian, penderita kanker saat masih tergolek lemah Foto: Zainal Effendi |
Kondisi Dian pun terdengar istri Pangarmatim Ina Darwanto, yang mendatangi kemudian memberikan motivasi. "Saat itu saya tidak tahu mendapat bisikan agar ananda Dian bersama orangtuanya menggelar pengajian bersama anak yatim selama 40 hari," kata Ina dalam sambutannya.
Selama melakukan pengajian bersama anak yatim, Dian juga melakukan pengobatan alternatif tenaga dalam dan akhirnya sembuh. "Selama lakukan pengobatan alternatif saya minum semua obat, daun yang pahit untuk melawan penyakit saya dan ada perkembangan. Pada Oktober 2016 kemarin saya sempat alami kejang, tapi pusing yang saya rasakan itu sudah tidak rasakan dan Dian merasa sudah sembuh. Saya katakan pada bapak sama ibu, kalau Dian sudah sembuh," tandas Dian dalam testimoninya di depan Pangarmatim.
Ina pun mengungkapkan pengalamannya saat divonis kanker stadium 3. "Saat itu, saya shodaqoh, salat malam dan meminta pada yang maha kuasa. Setelah 5 tahun saya dinyatakan sembuh total. Dari situ saya percaya jika kita pasrah dan menyerahkan serta meminta kesembuhan pasti akan diberi oleh Allah," ungkapnya sambil mengusap air matanya. (ze/fat)












































Dian, penderita kanker memberikan testimoni Foto: Zainal Effendi
Dian, penderita kanker saat masih tergolek lemah Foto: Zainal Effendi