Pembangunan Rumah Sejahtera Tapak di Jatim Tak Memenuhi Target

Pembangunan Rumah Sejahtera Tapak di Jatim Tak Memenuhi Target

Rois Jajeli - detikNews
Senin, 06 Mar 2017 17:16 WIB
Foto: Rois Jajeli
Surabaya - Pemprov Jatim menargetkan pembangunan 25 ribu unit Rumah Sejahtera Tapak (RST) tahun 2016. Namun, hanya terealisasi sekitar 8.000 unit rumah, untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Kendala yang dihadapi pengembangan perumahan diantaranya, perizinan dari pemerintah daerah setempat. Padahal, waktu perizinan sudah dikepras menjadi 44 hari.

"Sebenarnya perizinan sudah dimampatkan menjadi 44 hari," ujar Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Jawa Timur Happy Gunawarman di sela audensi dengan Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf di ruang kerjanya, Jalan Pahlawan, Senin (6/3/2017).

"Tapi di lapangan sering ditemui kendala perizinan yang berbelit-belit. Kami meminta, agar ada singkronisasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah," terangnya sambil menambahkan, meski ada surat edaran dari Menteri Dalam Negeri, tapi di lapangan masih ditemui kendala.

Happy menerangkan, tahun ini diharapkan dapat mencapai target pembangunan 25 ribu unit RST. Katanya, beberapa daerah yang sudah siap dikembangkan perumahan RST seperti di Banyuwangi, Kediri, Madiun dan Jember.

RST merupakan rumah tipe 36/60 dengan harga Rp 123 juta dan DP (uang muka) Rp 1 juta serta angsuran Rp 800 ribu per bulan selama 15 tahun. Kenaikan harga rumah sekitar 5-7 persen per tahun.

Sementara Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf menerangkan, RST adalah program sesuai arahan dari Presiden Jokowi tentang pengembangan sejuta rumah murah untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

"Kita masih punya pekerjaan rumah untuk memenuhi target 25 ribu unit. Padahal, RST ini sudah ada kebijakannya tentang kemudahan uang muka dan perizinannya," ujarnya.

Wagub yang akrab disapa Gus Ipul ini menilai, kendala yang dihadapi pengembangan karena, semua daerah belum mengerti tentang kebijakan perizinan yang baru.

"Sehingga perlu adanya sosialisasi terkait program rumah sejahtera tapak," tuturnya sambil menambahkan, di Jawa Timur sudah ada program bedah Rumah tak layak huni (RTLH). Juga sudah dibentuk Tim Percepatan yang mengatasi permasalahan rumah untuk MBR.

"Saya akan menyampaikan ke pak gubernur, kendala apa yang dihidapinya. Selanjutnya nanti akan bertemu dengan kepala daerah san stakeholder untuk membahas hal ini," jelasnya. (roi/fat)
Berita Terkait