Salah seorang warga, Tuji mengatakan, peristiwa terjadi mulai pukul 11.00 WIB. Saat itu, kawasan lereng di atas perkampungan warga yang telah ambles sejak bulan lalu, tiba-tiba mengalami pergerakan.
![]() |
"Itu sangat terasa sekali, pohon-pohon yang ada di sekitarnya banyak yang tumbang. Kejadiannya itu ada suara gemuruh dari dalam tanah. Warga sini langsung berhamburan ke luar rumah semuanya," katanya, Jumat (3/3/2017).
Untuk mengantisipasi kejadian yang lebih parah, warga beramai-ramai mengosongkan rumah dan memindahkan perabot rumah tangga, seperti meja, kursi, kulkas dan perkakas yang lainnya ke tempat yang lebih aman. Proses pengosongan rumah warga dibantu TNI, polisi, BPBD serta relawan tanggap bencana.
![]() |
Kepala Desa Prambon, Anang Irwanto mengatakan, seluruh warga yang berada di sekitar lokasi longsor diminta meninggalkan rumah dan mengungsi ke lokasi pengungsian maupun rumah penduduk yang aman, karena kondisinya masih rawan.
"Kalau rumah yang terdampak langsung dari bencana ada dua, tapi tidak parah dan satu masjid. Namun saat ini kami mengambil langkah siaga, sehingga bila terjadi pergerakan tanah lagi bisa meminimalisir yang ditimbulkan," ujarnya.
![]() |
Menurutnya dari data sementara, warga yang berada di zona rawan terdampak longsor mencapai 70 kelapa keluarga (KK) dengan jumlah warga ratusan jiwa. Pihaknya memastikan saat ini seluruh warga dalam kondisi aman dan mendapat penanganan kedaruratan dari pemerintah. (fat/fat)