Untuk mengenang peristiwa itu sekaligus melakukan penghormatan, Pemerintah Belanda dan keluarga korban mengunjungi Makam Kehormatan Belanda (ereveld) Kembang Kuning. Mereka menghadiri upacara peringatan mengenang para korban pertempuran di Laut Jawa.
Di komplek makam tersebut memang dibangun monumen khusus untuk memperingati pertempuran Laut Jawa. Monumen itu adalah Monumen Karel Doorman. Karel Willem Frederik Marie Doorman adalah kapten HNLMS De Ruyter yang turut tenggelam bersama dua kapal belanda lainnya, HNLMS Kortenaer dan HNLMS Java.
"Kami ke sini untuk memperingati gugurnya para prajurit di Laut Jawa pada 27 February 1942," ujar Duta Besar Belanda Rob Swartbol kepada wartawan, Senin (27/2/2017).
Rob mengatakan, selain memperingati yang sudah terjadi 75 tahun lalu, secara pribadi peristiwa itu merupakan sebuah pelajaran yang tidak bisa dilupakan. Dari peristiwa itu bisa diingat tentang masa lalu dan juga masa depan.
"Sekarang kami terus bekerjasama dengan pemerintah Indonesia untuk sejarah maritim," kata Rob.
Dalam upacara peringatan itu, Rob meletakkan karangan bunga di Monumen Karel Doorman. Dia juga melakukan tabur bunga di makam para prajurit Belanda yang dikubur di Ereveld Kembang Kuning. Tak hanya Rob, para keluarga prajurit juga melakukan tabur bunga.
Selain Rob, pihak dari pemerintah Belanda yang turut hadir adalah Konsul Belanda di Surabaya Sylvia Pangkey, Presiden Oorlogsgravenstichting Piet Hein Donner, Direktur Umum Oorlogsgravenstichting Theo Vleugels, dan Direktur Oorlogsgravenstichting Indonesia Robbert van de Rijdt.
(iwd/fat)











































