Banjir kali ini terjadi di Desa Gebangmalang, Sumberjati, Kepuhanyar, Keweden Kembar, dan Gayaman-Kecamatan Mojoanyar. Pantauan detikcom di lokasi hingga pukul 13.00 Wib, rata-rata ketinggian air di 5 desa Kecamatan Mojoanyar selutut orang dewasa. Banjir terparah di Dusun Sumberwaru, Desa Sumberjati yang mencapai pinggang orang dewasa.
Sumiati (57), warga Dusun Keret, Desa Sumberjati mengatakan, banjir terjadi sejak pukul 21.00 Wib, Sabtu (25/2). Menurut dia, sebelum air meluap, wilayah Mojoanyar hanya diguyur hujan sedang sekitar 15 menit. Namun, Sungai Sadar meluap akibat tak mampu menampung debit air kiriman dari wilayah hulu, yakni kawasan Pacet dan sekitarnya.
Sampai siang ini banjir masih selutut orang dewasa. Akibatnya, aktivitas warga lumpuh total. Ironisnya, sejak direndam banjir Sabtu malam, Sumiati mengaku tak sekali pun menerima bantuan makanan dari pemerintah. Di lain sisi, dirinya bersama keluarganya memilih bertahan di rumah untuk menjaga harta benda.
"Terpaksa tidur di atas bayang yang sudah ditumpuk sekitar 1 meter bersama anak dan cucu saya. Bantuan makanan tidak pernah ada sejak kemarin malam. Infonya ada bantuan nasi bungkus di kantor kecamatan (Mojoanyar), tapi tak pernah dikirim ke kami, padahal suami tak bisa kerja karena jalanan tertutup banjir," kata Sumiati kepada detikcom.
Hal senada dikatakan Ahmad Ali (51), warga Dusun Ngembet Sari, Desa Gebangmalang. Sejak banjir melanda kampung halamannya Sabtu alam, sampai siang ini bantuan makanan belum sampai di tangan warga. Padahal aktivitas warga lumpuh total akibat banjir yang mencapai lutut orang dewasa.
"Istri saya tak bisa masak karena kompor rusak kena air. Sementara posisi rumah saya tak bisa diakses petugas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) karena ketinggian air sepaha orang dewasa, mobil BPBD tak bisa masuk," ungkapnya.
Untuk mengatasi kondisi ini, siang ini gabungan tim relawan di Kabupaten Mojokerto membuka dapur umum di belakang kantor UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Mojoanyar. Menggunakan logistik dari Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto, mereka menyiapkan 1.250 nasi bungkus yang akan dikirim ke Dusun Wonoayu, Desa Kepuhanyar, Dusun Keret dan Sumberwaru Desa Sumberjati, Dusun Grogolgede dan Ngembetsari di Desa Gebangmalang.
"Dapur umum ini atas inisitaif kami para relawan. Sampai saat ini BPBD Kabupaten Mojokerto belum turun tangan memberikan bantuan ke warga terdampak," kata Imam Saifudin, koordinator dapur umum.
Dikonfirmasi terkait lambanya penanganan terhadap bencana banjir di Kecamatan Mojoanyar, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Mojokerto Muhammad Zaini, pemerintah telah menyalurkan beras melalui Dinas Sosial. Beras 8 ton itu dikirim ke 6 desa yang terdampak banjir. Sementara untuk banjir yang terjadi kali ini, pihaknya mengakui belum bisa berbuat banyak karena mengandalkan logistik yang sudah dikirim tersebut.
"Jumat (24/2) didistribusikan untuk 3 hari, setiap jiwa mendapatkan jatah 3 kali makan. Untuk hari ini masih kami koordinasikan dengan Camat Mojoanyar," cetusnya.
Banjir kali ini, tambah Zaini, akibat meluapnya Sungai Sadar. Pihaknya mengaku telah berulang kali mengajukan permintaan ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas agar sungai yang mengalir ke Sungai Porong tersebut segera dinormalisasi agar tak meluap.
"Tahun ini BBWS Brantas akan melakukan normalisasi Sungai Sadar," tandasnya. (bdh/bdh)