"Sebelumnya kami mengungkap kasus ini di Dermaga penumpang saat kapal bersandar," kata Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Ardian Satrio Utomo kepada wartawan, Jumat (24/2/2017).
Untuk kasus yang satu ini, tersangka melakukan transaksi di tengah laut. Sebelum menuju ke Pelabuhan Tanjung Perak, kapal setidaknya harus mengantre untuk bersandar. Sambil menunggu, mereka lego jangkar di dekat Pulau Karang Jamuan, Itu juga yang dilakukan KM GUlf Mas.
Saat bersandar itulah datang sebuah perahu berisi tiga orang. Tiga orang itulah yang bertugas menjadi penadah. Sebagai fasilitator adalah salah satu ABK KM Gulf Mas yakni Wanto, warga Purbalingga. Satu demi satu kardus dan wadah plastik diikat menggunakan tali dan diturunkan ke perahu.
Namun belum semuanya tuntas, polisi yang sudah mengintai sejak lama langsung datang. Sempat diberikan tembakan peringatan karena mereka terindikasi hendak kabur. "Kalau kami telat sedikit saja, mereka bisa kabur karena transaksi ini tak sampai 10 menit," kata Ardian.
Modus menggunakan kapal kargo terbaca dari KM Vertical. Mungkin karena tahu jika ada pengamanan satwa di KM Gulf Mas, KM Vertical terus saja melaju menuju tempatnya bersandari di Dermaga Nilam. Ternyata polisi duah tahu itu dan menyiapkan anggota di Dermaga Nilam. Salah satu ABK bernama Anthoni, warga Medan, pun diamankan.
"Biasanya para tersangka ini menggunakan kapal penumpang. Sekarang tidak lagi,"lanjut Ardian.
Ada lima tersangka yang diamankan. Mereka adalah Wanto, Anthoni, Halim, SBR, dan AJL. Tiga nama terakhir merupakan penadah. Para penadah itu sudah mempunyai langganan. Dalam kasus ini, satwa yang coba diselundupkan dipesan oleh pemesan dari Malang dan Surabaya.
Polisi berjanji akan mengawasi ketat modus ini. Karena menurut pengakuan tersangka, mereka setidaknya sudah tujuh kali berhasil melakukan penyelundupan.
Polisi menggagalkan penyelundupan satwa dari Papua yang dibawa ke Surabaya. Ratusan satwa itu diamankan dari dua kapal kargo yakni KM Gulf Mas dan KM Vertical. 101 satwa yang berhasil diselamatkan adalah 40 ekor bayan, 8 ekor gagak, 5 ekor kakaktua jambul kuning, 7 ekor queen queen, 9 ekor nuri, 9 ekor nuri kepala hitam, 2 ekor jagal besar, 5 ekor jagal kecil, 1 ekor kakaktua raja, 1 ekor bimoli, 6 ekor cenderawasih, 3 ekor landak, dan 4 ekor walabi. (iwd/bdh)