Salah satu cara yang dilakukan untuk mengembangkan potensi mereka yakni dengan menggelar pelatihan dan pembinaan kepada ratusan PKL dan pedagang asongan di seluruh Kabupaten Pasuruan.
"Tahun ini target kami 600 PKL yang mendapat pembinaan dan pelatihan. Lokasi pelatihan kami bagi dalam 6 lokasi. Hari ini di Bangil," kata Kabid Perdagangan Disperindag Kabupaten Pasuruan, Maria Ulfa sela kegiatannya pembinaan PKL dan pedagang asongan di kantor Kecamatan Bangil, Selasa (21/2/2017).
Ulfa mengatakan, pihaknya menggandeng Satpol PP, Dinas Kesehatan dan Perbankan dalam pelatihan dan pembinaan tersebut.
"Satpol PP kami libatkan untuk memberikan pengarahan dan bisa memfasilitasi para PKL mendapatkan tempat yang legal sesuai ketentuan perda. Kami tak ingin PKL itu tempatnya awut-awutan," jelas Ulfa.
Pelibatan Dinas Kesehatan dimaksudkan untuk memberikan pembinaan agar para PKL ini mampu menyediakan makanan dan minuman yang higienis. Dengan begitu, konsumen akan merasa nyaman dan tenang saat datang ke PKL.
"Perbankan kita libatkan dalam hal ini BRI. Tujuannya untuk mempermudah kredit usaha rakyat," jelasnya.
Setelah itu, lanjut Ulfa, para PKL atau pedagang asongan yang ingin mengembangkan usaha mikro menengah akan diberikan dukungan penuh berupa pelatihan, pemasaran dan lainnya.
"Target kami mereka bisa mengembangkan usaha-usaha kecil menengah sehingga taraf ekonomi mereka meningkat," tandasnya.
Para PKL dan pedagang asongan yang dilibatkan dalam pelatihan dan pembinaan berasal dari seluruh wilayah.
"PKL di seluruh kecamatan kami libatkan, baik di wilayah timur maupun barat. Ini merupakan harapan Pak Bupati sebagai salah satu cara mengurangi disparitas wilayah," pungkas Ulfa.
Pelatihan dilakukan di beberapa lokasi. Antara lain, Pandaan, Purwodadi, Bangil, Rejoso dan Winongan. Di lokasi-lokasi itu dilibatkan PKL dan pedagang asongan dari seluruh kecamatan. (fat/fat)











































