PCNU Banyuwangi Sosialisasi Pengguna Medsos yang Sehat

PCNU Banyuwangi Sosialisasi Pengguna Medsos yang Sehat

Ardian Fanani - detikNews
Minggu, 19 Feb 2017 15:15 WIB
Foto: Ardian Fanani
Banyuwangi - Resah dengan banyaknya berita hoax yang muncul di media sosial (Medsos), Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi menggelar sosialisasi penggunaan media sosial yang sehat dan baik.

"Berbagai konten negatif di media sosial sudah banyak meracuni pemikiran masyarakat. Untuk itu kita lakukan kegiatan ini bukan khusus warga NU, tapi yang lain juga kita ajak bersama," ujar Ayung Notonegoro, ketua panitia acara bertajuk Kongkow netizen NU Banyuwangi itu, digelar di Aula PCNU Banyuwangi, Minggu (19/2/2017).

Selama ini, jelas Ayung, sudah banyak konten hoax dan membahayakan negara. Saling fitnah dan saling tuduh sudah merajalela di medsos. Sehingga saat ini tak ada lagi fungsi tabayyun yang dilakukan untuk melakukan klarifikasi ataupun mengkroscek kebenaran konten tersebut.

Tak hanya sosialisasi penggunaan medsos yang baik dan sehat, dalam kegiatan ini juga digelar focus discussion group "Merumuskan pedoman media sosial ala NU".

"Ini akan memberikan pelajaran bagi masyarakat bagaimana menyikapi dan mengenali konten negatif dan banyak mengandung hoax," tambahnya.

Sementara Ketua Lembaga Ta'alif Wanita Nasyr (LTN) PBNU Pusat, Hari Usmayadi menilai kegiatan ini sangat penting untuk menjaga ketahanan informasi bangsa. Karena konten negatif yang bersifat hoax sudah sangat berbahaya bagi stabilitas nasional.

"Jangan sampai Indonesia menjadi seperti Arab Spring, Timur Tengah hanya karena berita hoax dan saling mengadu mereka saling bunuh. Mau tidak mau NU harus menggerakkan struktural dan kuburan bersinergi menjaga ketahanan informasi. Minimal menyampaikan yang benar tidak menyebar berita hoax," ujarnya kepada detikcom, usai memberikan materi.

Apalagi, tambah Hari, saat sedang panas-panasnya pemilihan kepala daerah saat ini, banyak konten hoax yang saling menjatuhkan satu dengan yang lain, dengan tujuan meraih rating tertinggi salah satu calon. Saling fitnah pun dilancarkan.

"Pilkadanya di Jakarta yang musuhan orang Banyuwangi. Kan lucu. Makanya kita sosialisasikan tabayyun, baca lengkap konten itu apa baik atau tidak, benar apa tidak dan pertimbangkan jika ingin share. Jangan membela membagi buta tapi malah tidak tahu berita itu benar atau hoax," tambahnya.

Sementara Kepala Dinas Perhubungan, Komunitas dan Persandian Banyuwangi, Budi Santoso menyambut baik kegiatan seperti ini. Menurutnya, sudah banyak korban konten berita dan konten hoax. Bahkan Pemkab dan SKPD Banyuwangi juga pernah menjadi korban.

"Kita hanya lakukan klarifikasi saja jika terjadi seperti itu. Kita harapkan ada kegiatan lanjutan. Bukan Nu saja, tapi lembaga atau organisasi lain juga harus menggelar acara seperti ini sebagai pencerahan masyarakat dalam menghadapi hoax yang saat ini berkembang," tambahnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.