Seperti Situs Tribuwana Tungga Dewi di Desa Klinterejo, Kecamatan Sooko yang dirawat ala kadarnya sehingga tak dilirik wisatawan. Candi Minakjinggo di trowulan juga kondisinya cukup memprihatinkan. Penelitian yang tak tuntas membuat rekonstruksi candi sesuai bentuk aslinya jalan ditempat. Dan masih banyak lagi situs-situs lain yang kondisinya tak kalah memprihatinkan.
Terbatasnya anggaran membuat pemerintah pusat melalui Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim tak bisa berbuat banyak. Kondisi itu diperparah dengan sikap Pemkab Mojokerto yang hanya menyedot pendapatan asli daerah (PAD) tanpa mau ikut merawat.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy menginginkan pihak pemda maupun BPCB duduk bersama mengatasi persoalan ini.
"Dengan anggaran yang terbatas kami terus urus (situs-situs terbengkalai), agar tahap demi tahap situs-situs bisa terpelihara dengan baik, perlu ada cara-cara kreatif supaya berlangsung cepat," kata Muhadjir saat mengunjungi Pusat Infomasi Majapahit (PIM) atau Museum Majapahit di Trowulan, Sabtu (18/2/2017).
Ke depan, lanjut Muhadjir, situs-situs purbakala harus direvitalisasi supaya menjadi destinasi wisata yang menarik turis mancanegara. Pihaknya berharap kunjungan wisatawan bisa menghasilkan pendapatan negara bukan pajak (PNBP).
"Seperti situs trowulan ternyata pihak pengelola (BPCB Trowulan) tak memungut apa-apa. Untuk siswa tak masalah, kalau turis asing tidak betul. Kami revitalisasi tempat parkir, tempat ibadah, souvenir seusai ciri khas situs," ujarnya.
Oleh sebab itu, tambah Muhadjir, pihaknya berharap ada sinergi antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat. Pasalnya, selama ini sebagian pemda menganggap merawat situs purbakala tak menjadi prioritas dan membebankan sepenuhnya tanggungjawab perawatan ke pemerintah pusat. Di sisi lain pemda menikmati PAD dari situs-situs yang menjadi destinasi wisata, seperti dari retribusi parkir dan tiket masuk.
"Ada juga pemerintah daerah yang belum menjadikan situs purbakala sebagai prioritas tergantung daerahnya dan besar kecilnya PAD. Saya minta duduk bersama agar kedua belah pihak bisa mengambil manfaat. Memang ini wilayah pemerintah pusat, namun pemda banyak mengambil manfaat salah satunya sebagai destinasi wisata," terangnya.
Jika sinergi itu berjalan dengan baik, Muhadjir juga berharap keberadaan situs purbakala menjadi wahana pendidikan karakter para generasi penerus bangsa. "Sehingga nanti kami harapkan situs-situs semacam ini menjadi tujuan para siswa dalam rangka menanamkan rasa cinta tanah air, bahwa nenek moyang kita tak kalah hebat dengan bangsa lain," tandasnya. (fat/fat)











































