"Kami menyakini bahwa yang dikatakan bila ada niat, tetapi kesempatan tidak ada. Bisa menggagalkan sebuah tindak pidana. Hal inilah mungkin terjadi ketika gencar patroli dan penyelidikan tertutup anggota mampu mengantisipasi praktik money politic dan terbukti tidak ada," ujar Kapolres Batu Leonardus Simarmata berbincang dengan detikcom di Mapolres Jalan Sultan Hasanudin, Kamis (16/2/2017).
Dia mengaku, memang sudah mengantongi titik-titik rawan yang menjadi lokasi pergerakan para botoh (penjudi). Termasuk mengindetifikasi tempat tinggalnya.
"Kami intensifkan pengawasan disana. Ada beberapa titik kami pantau betul, termasuk dimana para botoh tinggal," urai Leonardus.
Strategi pencegahan sudah dijalankan, lanjut Leonardus, ternyata mampu menangkal adanya tindak kejahatan, dalam hal ini money politic. "CCTV termasuk bagian dari upaya kami mencegah politik uang. Dan kami tidak menerima laporan sampai hari ini," tuturnya.
Kapolres juga mengimbau kepada calon yang diumumkan unggul dari hitungan cepat, tidak merespon dengan euforia. Supaya, situasi telah berjalan kondusif tidak terpengaruh dengan perayaan atau pesta kemenangan.
"Kami sudah imbau, untuk arak-arakan atau euforia berlebihan tidak dilakukan calon yang diasumsikan menang oleh hitungan cepat. Dan semua calon tidak keberatan dari hasil sementara hitung cepat pasangan yang unggul," tambah dia.
Panwaslih Kota Batu sebelumnya merilis indikasi praktik politik uang di 141 TPS, tersebar di tiga kecamatan dari 420 TPS yang ada. Kecamatan Junrejo merupakan titik rawan terbanyak politik uang dilakukan oleh botoh atau pejudi. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini