Ratusan Pemuda dan Santri Digembleng Tanggap Bencana

Ratusan Pemuda dan Santri Digembleng Tanggap Bencana

Muhajir Arifin - detikNews
Selasa, 14 Feb 2017 10:18 WIB
Ratusan Pemuda dan Santri Digembleng Tanggap Bencana
Foto: Muhajir Arifin
Pasuruan - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan menggembleng ratusan pemuda dan santri di wilayah rawan bencana banjir dan longsor, agar mampu melakukan fungsi tanggap bencana di wilayahnya masing-masing.

"Pelatihan dilakukan bertujuan untuk pengembangan kelompok-kelompok relawan yang sudah ada. Semakin banyak relawan akan semakin baik. Pelatihan ini sesuai peraturan BPNB," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Bakti Jati Permana, Selasa (14/2/2017).

Para pemuda yang mengikuti pelatihan yang digelar di salah satu hotel di Prigen ini berasal dari sejumlah organisasi kepemudaan kecamatan-kecamatan yang sudah ditetapkan rawan bencana banjir dan longsor. Di antaranya Gempol, Beji, Bangil, Kraton, Rejoso, Grati, Winongan, Kejayan, Prigen, Tosari hingga Puspo.

"Ada 70 pemuda yang terlibat. Mereka berasal dari kecamatan-kecamatan yang sudah ditetapkan oleh bupati rawan bencana baik longsor maupun banjir," jelas Bakti.

Bakti mengatakan, dalam pelatihan tersebut para pemuda dibekali pengetahuan kebencanaan. Mulai deteksi dini, evakuasi hingga pengetahuan tanggap darurat. Diharapkan keberadaan para pemuda tanggap bencana ini bisa mendukung kelompok-kelompok relawan yang sudah ada.

"Di daerah seperti Kabupaten Pasuruan yang rawan bencana, dibutuhkan relawan sebanyak-banyaknya. Semakin banyak relawan berarti semakin banyak yang peduli pada bencana. Dalam tanggap bencana, ada relawan jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Nantinya diharapkan mereka pulang dari pelatihan bisa membentuk kelompok-kelompok relawan baru di wilayahnya masing-masing," jelasnya.

Sekretaris BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariadi, mengatakan selain menggembleng para pemuda, pihaknya juga melakukan hal yang sama pada santri.

"Ada juga Santana, Santri Tanggap Bencana. Ada sekitar 200 santri dari pesantren-pesantren yang rawan banjir yang sudah kami beri pelatihan. Tujuannya sama dengan pelatihan pemuda tanggap bencana," terang Sugeng. (fat/fat)
Berita Terkait