Pria dan wanita, maupun anak-anak ikut dalam lomba 'Ngemek Iwak' atau 'Menangkap ikan' dengan tangan kosong. Panitia memang melarang peserta menggunakan jala.
Karena itu jalannya lomba yang digelar di Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi berlangsung cukup seru. Teriakan warga lain yang tak ikut lomba menjadi pelecut warga yang terjun di sawah itu makin semangat mengejar ikan.
Tak peduli basah kuyup, mereka berlarian mengejar dan menangkap ikan tombro dan nila merah. Canda tawa terlihat terdengar riuh bila melihat ada warga yang terpeleset bermandilan lumpur. Sorak sorai bersahutan bila ada yang berhasil menangkap ikan.
"Seru banget. Banyak yang ikut jadi dapat kecil-kecil. Tapi seneng ikut acara seperti ini," ujar Sony, warga setempat kepada detikcom.
Sebanyak 500 ribu ekor ikan berbagai jenis ditebar oleh Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Banyuwangi untuk masyarakat desa tersebut. Untuk ukuran besar ditebar di sawah yang dijadikan lomba.
Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Banyuwangi Hary Cahyo Purnomo mengatakan, lomba menangkap ikan di sawah ini murni inspirasi warga Desa Bayu sendiri.
"Ini asli dari rakyat. Kita bantu bibit ikannya. Nanti ikan-ikan yang mereka dapat dari Ngemek Iwak ini, bisa dibudidayakan di sawah mereka masing-masing," kata Hary.
Ngemek Iwak ini mendorong warga desa, untuk membudidayakan ikan di sawah melalui mina padi.
Di Desa Bayu, telah terdapat kelompok Bayu Pangan Mina Lestari (Pamili). Di desa ini, terdapat 50 hektare sawah yang siap untuk budidaya ikan tawar melalui mina padi. Selain itu, terdapat 20 hektare sawah yang diproyeksikan untuk menjadi ekowisata.
"Nantinya akan dibangun kafe di tengah sawah, agar bisa menjadi destinasi ekowisata di desa ini," kata Hary.
Di kafe tengah sawah tersebut, wisatawan juga bisa menangkap ikan dan langsung dimasak. Dengan mekanisme seperti ini, warga desa memiliki dua keuntungan.
Selain bisa memanen padi, mereka juga bisa memanen ikan untuk kebutuhan sehari-sehari atau dijual. Selain itu, dengan mina padi, membuat tanaman aman dari serangan hama.
Tak hanya itu, di Desa Bayu juga terkenal dengan kampung sayur, dengan banyaknya Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Di sekitar rumah warga desa ini, aneka macam sayuran kampung sayur, seperti sawi, seledri, dan sayuran lainnya ditanam.
"Gerakan ini untuk mewujudkan kemandirian pangan hingga tingkat rumah tangga. Banyuwangi telah membuat program Gerakan Masyarakat Pangan Mina Lestari (Gema Pamili)," pungkas Hary. (ugik/ugik)