"Kami sebenarnya tidak berdemo, tetapi audiensi. Bertemu dengan pimpinan propinsi baik itu gubernur atau wakilnya. Dan itu sudah terwakili oleh Gus Ipul," ujar Ketua Aliansi Pelajar Surabaya (APS) kepada detikcom, Jumat (10/2/2017).
Seno mengatakan dirinya sebenarnya hanya ingin mempertanyakan mengapa sekolah SMA/SMK tak gratis dan justru bertambah mahal. Keinginan Seno ini merupakan perwakilan dari para siswa lain yang juga mempertanyakan hal yang sama.
Gus Ipul yang setelah selesai menerima para siswa mengatakan bahwa ada dua keinginan para siswa. Pertama adalah membikin forum atau asosiasi pelajar dan yang kedua adalah ingin mengawal masa transisi saat pengelolaan SMA/SMK dipegang oleh provinsi dan bukan kabupaten/kota lagi.
![]() |
"Kalau untuk yang pertama, say amasih harus berpikir dan merenungkan karena tugas siswa adalah belajar. Soal aspirasi, bisa dititipkan kepada teman mahasiswa yang mendampingi," ujar Gus Ipul.
Untuk keinginan kedua, Gus Ipul menyambutnya dengan baik. Secara terbuka Gus Ipul dan khususnya Dinas Pendidikan Jatim akan terbuka dalam menerima usul dan masukan, tidak hanya dari para siswa, tetapi dari masyarakat juga.
"Saya dan Kepala Dinas Pendidikan Jatim akan cari cara biar komunikasinya lebih baik. Bisa lewat grup WA atau yang lain," lanjut Gus Ipul.
Gus Ipul paham dan mengerti bahwa para siswa ingin sekolah tetap gratis. Tetapi karena dana yang terbatas, maka saat ini yang bisa dilakukan adalah membantu yang kurang dan tidak mampu. Saat ini ada 200 ribu siswa SMA/SMK yang kurang mampu. Mereka akan dibantu dengan dana Rp 100 miliar hasil patungan dari pusat, propinsi, dan kabupaten/kota.
"Kalau untuk SMK, besaran SPPnya memang lebih banyak karena untuk praktik. Tetapi sekolah juga tidak boleh memungut yang para orang tua tidak mampu," tandas Gus Ipul. (iwd/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini