"Bukan rutan tapi rumah aman, kayak rumah singgah tapi anak-anak ini kena masalah hukum," kata Risma di Graha Sawunggaling, Kamis (9/2/2017).
Saking tidak relanya anak Surabaya menjadi tahanan, Risma 'pasang badan' sebagai penjamin agar tidak ditahan di tempat dewasa.
"Aku mikir nek ditahan arek-arek iki tambah dadi. Makanya aku menjamin mereka, seingatku ada 23 anak yang tak jamin," ungkap Risma.
Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini sampai pernah dimarahi jaksa karena memanggil seorang anak yang terkena kasus narkoba, meski ditahan di rumah aman milik pemkot.
"Wong pernah tak pangil aku diparani jaksa. Jadi tidak boleh keluar," tandas Risma. (ze/fat)











































