Belasan unit mobil PMK dikerahkan ke lokasi kebakaran di tempat usaha milik Siswanto. Api masih membara di gudang dan tempat pengolahan plastik berdiri di atas lahan sekitar 2 hektar.
Siswanto sudah merintis usahanya sejak lama ini menduga, kebakaran terjadi karena hubungan arus pendek listrik. Konsleting pada salah satu lampu, memercikkan api sehingga memicu kebakaran.
"Gudang berisi aneka macam material seperti kardus, karton, plastik dan besi. Semuanya sudah ludes karena bahan material itu memang mudah terbakar, hanya menyisakan besi-besi," ujarnya kepada wartawan saat ditemui di lokasi.
Siswanto yang memiliki 100 karyawan, diperkirakan mengalami kerugian hingga Rp 10 miliar. "Terpaksa harus libur, tapi tetap saya akan gaji mereka," terangnya.
Sementara Ketua RT 2 RW 5, Jumari menuturkan saat terjadi kebakaran langsung membuat panik warga. Apalagi, lokasi tidak jauh dari pemukiman penduduk. "Langsung ramai, banyak yang melihat," katanya.
Polisi sendiri masih menunggu hasil olah TKP untuk memastikan penyebab dari kebakaran. Kapolsek Lawang Wachid Arifiani mengaku, masih berupaya memadamkan kobaran api. "Semua unit pemadam bekerja keras agar api bisa segera padam. Kami dapat laporan pukul 05.30 WIB," tambahnya.
Kebakaran hebat melanda pabrik pengolahan plastik di Lawang, Malang. Kobaran api di pabrik PT Tri Surya Plastik kawasan Ketindan, milik Siswanto ini muncul sekitar pukul 05.30 WIB. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini