.webp)
Bangunan museum dua lantai tersebut juga akan difungsikan sebagai Pusat Informasi Pariwisata. Lokasinya berada di bagian depan parkir wisata religi Masjid Cheng Hoo. Bangunan dengan biaya Rp 3,4 miliar tersebut didesain dengan arsitektur Tionghoa, senada dengan Masjid Cheng Hoo dan pasar wisata.
"Nanti di lantai bawah akan dijadikan museum, di atas ada show room dan penjualan sovenir," kata Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf atau Gus Irsyad, di pendopo kabupaten, Rabu (25/1/2017).
Gus Irsyad yang sehari sebelumnya meninjau langsung proses penyelesaian gedung mengatakan, selain berfungsi sebagai museum gedung tersebut juga dijadikan pusat informasi pariwisata Kabupaten Pasuruan. "Para wisatawan akan kita arahkan masuk gedung ini sebelum kembali pulang," jelasnya.
Ia mengatakan museum akan diisi benda-benda bersejarah yang berhubungan dengan Kabupaten Pasuruan.
"Nanti akan kita kaji apa saja yang akan dipamerkan di museum. Kita punya banyak situs sejarah seperti candi. Kita punya batu prasasti tonggak berdirinya Kabupaten Pasuruan bernama Cunggrang. Pasuruan juga punya makam-makam ulama besar yang selalu diziarahi orang dari berbagai daerah. Tentunya isi museum tidak akan jauh dari sejarah Kabupaten Pasuruan," teranganya.
Selain gedung museum dan pusat informasi, juga dibangun sejumlah fasilitas seperti toilet umum. "Saya harapkan beberapa bulan ke depan sudah selesai," pungkasnya.
Selama ini keberadaan wisata religi Cheng Hoo menyedot pengunjung dari berbagai daerah. Selain bisa menikmati keindahan arsitektur masjid yang bergaya Tionghoa, juga bisa beribadah. Pengunjung juga bisa membeli aneka buah segar dan berbagai produk unggulan lainnya di pasar wisata yang lokasinya tak jauh dari masjid. (fat/fat)
