Puluhan anggota komunitas akun IG#blusukansurabaya memadati museum di gedung yang pernah dijadikan markas Badan Keselamatan Rakyat (BKR). Mereka dipandu dua pegawai PDAM Surya Sembada Kota Surabaya, Kamis (19/1/2017).
Pemandu itu menjelaskan berbagai macam isi di museum Ruma Air Surabaya seperti sejarah perusahaan air yang mulai dari zaman Belanda hingga dikelola oleh PDAM Kota Surabaya.
![]() |
Peserta juga membidik kameranya untuk menghasilkan jepretan bagus dengan spot beragam isi di museum Rumah Air Surabaya. Termasuk foto di spot prasasti di depan gedung yang menjelaskan tentang sejarah bangunan yang pernah digunakan sebagai markas BKR peperangan.
"Keren tempatnya dan bisa menambah pengetahuan kami terhadap air," kata Ridwan.
![]() |
"Tapi juga perlu ditambah isi museumnya, pasti akan bertambah pengunjungnya," tuturnya.
Hal senada juga disampaikan Fira. Katanya, museum Rumah Air Surabaya bisa menambah ilmu pengetahuannya tentang air yang mengaliri rumah penduduk mulai dari zaman Belanda hingga sekarang.
![]() |
Penjabat Sementara (Pjs) Direktur Utama PDAM Surya Sembada Sunarno yang ikut hadir di acara blusukan itu menyampaikan apresiasinya terhadap respon masyarakat dengan kehadiran museum Rumah Air Surabaya.
"Kami siap menerima masukan dan kritik konstruktif untuk pembenahan Rumah Air Surabaya, ke depan agar menjadi lebih baik dan sempurna," ujarnya.
Sunarno juga menerangkan, gedung di Jalan Basuki Rahmat Nomor 119-121, Surabaya adalah pernah dijadikan markas Badan Keselamatan Rakyat, eks kantor pusat PDAM Surabaya dan sekarang dijadikan Rumah Air Surabaya.
"Kita berharap kehadiran Rumah Air Surabaya ini menjadikan masyarakat lebih mencintai air dan melestarikan sumber daya air. Kenapa, karena ke depan mungkin sumber daya air 'menipis'," tandasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini