2017, Target Investasi di Surabaya Sebesar Rp 21 Triliun

2017, Target Investasi di Surabaya Sebesar Rp 21 Triliun

Zaenal Effendi - detikNews
Selasa, 17 Jan 2017 17:53 WIB
Surabaya - Infrastruktur yang memadai dan kondisi keamanan yang kondusif membuat target investasi di Kota Surabaya naik menjadi Rp 21,43 triliun. Tahun lalu realisasinya sebesar Rp 20,99 Triliun.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Eko Agus Supiadi mengatakan, optimisme itu dipicu karena situasi di Surabaya yang sangat mendukung untuk pertumbuhan investasi.

Menurutnya, dalam tiga tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi di Surabaya selalu mengalami peningkatan. Salah satu faktor pendukung pertumbuhan adalah pertumbuhan realisasi investasi yang dipengaruhi beberapa faktor. Di antaranya ketersediaan infrastruktur yang memadai.

"Faktor lainnya adalah kesiapaan fasilitas pelayanan perizinan di Surabaya yang sudah mengarah ke sistem online. Dan itu didukung kesiapan sumber daya manusia yang telah melalui proses sertifikasi," kata Eko Agus Supiadi di Kantor Bagian Humas Kota Surabaya, Selasa (17/1/2017).

Untuk target realisasi investasi sebesar Rp 21,43 triliun di tahun 2017 ini, terdiri dari target penanaman modal asing (PMA) sebesar 10,45 juta dolar dolar (setara dengan Rp 135, 85 juta dengan asumsi kurs rupiah terhadap dollar Rp 13 ribu), Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 568,236 miliar dan investasi daerah sebesar Rp 20.722 triliun.

"Kami optimistis naik terus. Kenaikan itu dari target, bukan dari realisasi nya," imbuh Eko Agus.

Dia menjelaskan, merujuk pada kondisi realisasi investasi PMA dalam tiga tahun terakhir (dari 2014 sampai 2016), ada lima sektor yang menjadi penunjang terbesar investasi.

Kelima sektor itu yakni perdagangan besar (kecuali mobil dan sepeda motor) sebesar 6 persen, perdagangan reparasi dan perawatan mobil sebesar 12 persen. Tiga sektor lainnya yakni industri pengolahan tembakau, perdagangan eceran, serta real estate yang masing-masing berkonstribusi sebesar 5 persen.

"Adapun negara asal perusahaan PMA terbesar dalam kontribusi investasi di Surabaya berasal dari Korea Selatan, Jepang, Tiongkok, Britihs Virgin Island," ujarnya.

Sementara untuk investasi PMDN dalam tiga tahun terakhir, lima sektor yang paling berkonstribusi dalam menunjang investasi yakni sektor pergudangan dan jasa penunjang angkutan sebesar 25 persen, perdagangan besar (kecuali mobil dan sepeda motor) sebesar 19 persen, industri makanan sebesar 18 persen, industri logamd asar barang logam, mesin dan elektronik sebesar 17 persen, serta industri karet, barang dari karet dan plastik sebesar 10 persen.

Pemkot Surabaya kata Eko Agus, juga telah memiliki 12 unit pengembangan (UP). Satu UP meliputi tiga atau empat kecamatan. Setiap UP memiliki potensi unggulan. "Semisal kawasan barat dan timur untuk pergudangan. Lalu kawasan pusat untuk modal/investasi," tandas Eko. (ze/fat)
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.