Banyaknya PNS yang bolos itu baru diketahui Mas'ud saat mengecek absebsi pegawai melalui monitor di ruang kerjanya. Saat membuka data absensi pegawai secara online itu sekitar pukul 12.00 Wib, terlihat wajah Wali Kota Mojokerto memerah. Dia terkejut melihat kedisiplinan pegawai yang anjlok pasca cuti bersama tahun baru.
"Jumlah pegawai keseluruhan 3.266 orang, hari ini yang bolos 1.122 orang, yang terlambat 268 orang," kata Mas'ud membacakan data absensi PNS.
Selain hari pertama masuk kerja usai cuti bersama tahun baru, kata Mas'ud, hari ini merupakan hari pertama penerapan absensi pegawai dengan sistem online. Akhir tahun 2016, 135 alat absen fingerprint telah dipasang di semua kantor Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), sekolah, Kecamatan, Kelurahan, hingga RSUD.
Fingerprint tersebut terkoneksi secara online ke monitor di Badan Kepegawaian Daerah (BKD), ruang kerja Sekda, Wakil Wali Kota, dan Wali Kota Mojokerto. Sehingga data pegawai yang bolos maupun yang terlambat akan terpampang di monitor tersebut. Adanya ribuan PNS yang bolos hari ini, tak urung membuat Mas'ud geram.
"Sudah digaji negara kok malah ribuan yang bolos. Nanti kami cek di SKPD mana saja yang bolos itu, akan kami tindak sesuai ketentuan PP No 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS," tegasnya.
Dengan begitu, tambah Mas'ud, tingkat kedisiplinan PNS di lingkungan Pemkot Mojokerto hari ini terbukti anjlok. Selama tri semester akhir 2016, menurut dia, dari 3.266 PNS yang ada, yang bolos hanya 10%.
"Memang setiap usai libur panjang selalu begini (banyak PNS bolos). Dengan absensi online bisa terlihat semua," ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Komisi I DPRD Kota Mojokerto, Suliyat mengaku kecewa adanya ribuan PNS yang bolos berjamaah. Dia meminta Wali Kota maupun BKD memberikan sanksi tegas terhadap para PNS yang indisipliner.
"Kalau sampai ribuan PNS yang bolos ini namanya membangkang dengan pemkot. Kami menduga mereka yang bolos kecewa saat dimutasi. Padahal libur sudah panjang," tandasnya. (bdh/bdh)