.webp)
"Sejak 31 Desember sebelum tahun baru, airnya tidak mengalir," kata Sumono, warga RT 5 RW 2 Kelurahan Tanjungsari Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya, Selasa (3/1/2017).
Sudah empat hari warga mengalami kesulitan pasokan air bersih dari PDAM. Berbagai cara dilakukan warga untuk mendapatkan air yang digunakan keperluan sehari-hari seperti mandi.
"Kalau saya sendiri tidak masalah. Tapi ini ada anak-anak yang juga perlu air untuk mandi," ujarnya.
Ia juga berusaha memanfaatkan air hujan yang beberapa hari ini mengguyur Kota Surabaya. Air hujan ditampung di bak plastik dan dipindah ke bak mandi.
"Air hujan saat ditampung di bak terlihat bersih. Ketika dipindah ke bak mandi, menjadi agak kehitaman. Digunakan mandi juga licin dan tidak sesegar air dari PDAM," tuturnya.
Terhambatnya pasokan air bersih dari PDAM Surya Sembada Kota Surabaya juga dirasakan Afiq, warga RT 12 RW 2 Tanjungsari. Hampir empat hari ini warga membeli air isi ulang untuk keperluan mandi sekaligus digunakan memasak.
"Ket Sabtu wingi banyune nggak metu. Ancene nggak enak nek adus nggak nggawe banyu PDAM. (Sejak Sabtu kemarin airnya tidak keluar. Memang rasanya nggak enak jika mandi tidak menggunakan air PDAM)," ujarnya.
Ketua RT 12 sudah berusaha menyelesaikan permasalahan warganya terhadap pasokan air PDAM yang terhenti. Namun sampai sekarang masih belum ada jalan keluarnya.
"Pak RT sudah berusaha, tapi katanya ada perbaikan pipa PDAM. Wes mugo-mogo ndang cepet normal maneh. (Ya semoga cepat normal kembali)," harapnya.
Sementara Sekretaris PDAM Surya Sembada Kota Surabaya Sayid M Iqbal mengakui, ada perbaikan pipa primer yang mengalami kebocoran di MERR. Perbaikan pipa utama itu mengakibatkan saluran air dari instalasi di Karangpilang III dihentikan.
"Pipa utama kita ada yang bocor dan perlu diperbaiki, sehingga instalasi dari Karangpilang III kita matikan. Di kawasan Tanjungsari terganggu karena ikut suplai dari instalasi Karangpilang III," tuturnya sambil menambahkan, perbaikan pipa tersebut mengakibatkan sekitar tiga ribu KK (kepala keluarga) yang tersebar di beberapa kawasan seperti Tanjungsari, Rungkut, Bulak Banteng dan wilayah lainnya mengalami gangguan pasokan air.
Untuk memperbaiki pipa primer itu membutuhkan waktu sekitar tiga hari sejak 31 Desember 2016 lalu. Waktu yang dibutuhkan memang lama, karena pipa yang tertanam kedalamannya sekitar 6 meter dari permukaan.
"Memang medannya agak berat dan sulit, karena posisinya berada di kedalaman 6 meter. Tapi kita utamakan memperbaiki pipa yang bocor, karena jika dibiarkan akan dapat membahayakan dan bisa ambles," terangnya.
"Kemarin perbaikan sudah selesai. Di Rungkut juga sudah lancar kembali. Kalau ada yang belum mengalir, kemungkinan perlu dilakukan pembuangan udara pada pipa saluran. Nanti petugas di lapangan akan melakukan pengecekan di wilayah yang belum teraliri," jelasnya.
"Prediksi saya nanti sore sudah teraliri. Kalau di Tanjungsari kan wilayah terjauh dari instalasi Karangpilang. Mungkin dibutuhkan waktu 2x24 jam," tandasnya sambil menambahkan, jika warga masih belum mendapat aliran air bersih, dapat menghubungi ke nomor telepon pelayanan PDAM ke 031 2926666, untuk mendapatkan air dari tangki PDAM. (roi/fat)
