Lampion itu dibuat oleh komunitas pemuda dari karang taruna, ormas agama dan komunitas penggemar budaya Blitar yang tergabung dalam 'Kanigoro Creative City'.
Persiapan penerbangan 250 lampion tersebut membutuhkan waktu seminggu. Mereka juga iuran dan terkumpul Rp 3 Juta untuk biaya pembuatan lampion yang berbahan kertas minyak tersebut.
"Lampion ini sebagai simbol kami sebagai generasi muda yang ingin menerbangkan harapan setinggi langit supaya kreatifitas kami secara riil bisa berkontribusi bagi kemajuan Kabupaten Blitar," jelas Upi Supriyanto, Koordinator Kanigoro Creative City pada detikcom Sabtu (31/12/2016) malam.
![]() |
Acara pelepasan lampion ini dilakukan bersamaan dengan acara penyambutan tahun 2017 yang diwarnai dua panggung hiburan rakyat berupa wayang kulit dan musik dangdut.
Bupati Blitar Rijanto yang ikut menerbangkan lampion berharap semangat kebersamaan harus diperkuat untuk menuju pembangunan yang lebih baik.
"Dengan semangat Huruf Hambangun Projo kita perkuat kebersamaan untuk revolusi mental demi terciptanya pemerintahan yang lebih baik bagi masyarakata Kabupaten Blitar," kata Rijanto.
Setelah memanjatkan doa, diawali Rijanto melepaskan lampion pertama, disusul kemudian lampion lain yang mengudara secara serentak. 250 lampion yang mengudara menjadi suguhan pemandangan yang indah. Langit malam menjadi gemerlap. Tak lama kemudian disusul letupan kembang api bergantian. (ugik/ugik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini