"Salah satu wujud dukungan Pemkab terhadap sekolah swasta tersebut dengan menganggarkan bantuan tambahan operasional sekolah. Total penerimanya ada 5.396. Mereka itu rata-rata dari keluarga kurang mampu," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas usai menyerahkan bantuan operasional tambahan di Aula Rempeg Jogopati Kantor Pemkab Banyuwangi, Rabu (28/12/2016).
Anas berharap sekolah swasta bisa berperan lebih dalam pendidikan para siswa. Tidak hanya masalah akademik, tapi sekolah juga punya kewajiban moral memberikan motivasi pada murid bersama-sama orang tua untuk menyelesaikan berbagai problem anak.
Pasalnya, sambung Anas, saat ini permasalahan anak justru terjadi di antara rumah dan sekolah. Maka komunikasi antara orangtua dan guru menjadi kunci untuk mengatasi permasalahan anak.
"Masa depan anak-anak kita bukan diukur dari bangku sekolah berukuran 1/2 meter x 1.5 meter, tapi bagaimana kita menyediakan masa depan dan kewajiban moral supaya anak-anak ini bisa menghadapi masa depan. Bukan hanya soal matematika di dalam kelas tapi urusan sekolah itu juga menjaga moral anak-anak di luar sekolah," pesan Anas pada seluruh kepala sekolah swasta tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Sulihtiyono menambahkan, dana bantuan tambahan operasional senilai Rp 3,9 miliar itu terdiri atas dana untuk SMA swasta sebesar Rp 756 juta, dengan jumlah siswa sebanyak 1.261 siswa dan SMK swasta sebesar Rp 3,2 M untuk 4135 siswa. Untuk siswa SMA tiap anak mendapatkan dana Rp 600 ribu per tahun sedangkan siswa SMK Rp 780 ribu per tahun.
"Siswa SMK menerima bantuan dana lebih banyak dari siswa SMA karena di SMK ada biaya prakteknya," kata pria yang akrab dipanggil Sulih tersebut.
Sulih mengatakan bantuan ini selain untuk operasional sekolah juga untuk membiayai siswa putus sekolah yang ada di sekitar sekolah.
"Mulai sekarang tidak boleh ada sekolah menolak anak kurang mampu atau yang putus sekolah. Jadi apabila ada anak putus sekolah, bisa disekolahkan di dekat rumahnya. Ini agar tidak ada biaya transportasi untuk anak tersebut," tutup Sulih.
Di bidang pendidikan, Banyuwangi memiliki beragam program untuk mendukung terjangkaunya pendidikan bagi segenap anak. Mulai dari program Beasiswa Banyuwangi Cerdas, Siswa Asuh Sebaya, hingga Banyuwangi Belajar. Lewat program Banyuwangi Belajar, semua anak pemegang kartu program tersebut bisa mengakses pendidikan hingga perguruan tinggi dengan beasiswa dari Pemkab Banyuwangi.
Semua program tersebut dijalankan untuk mendukung gerakan Gerakan Daerah Entas Anak Muda Putus Sekolah (Garda Ampuh). Sebuah gerakan yang mengentaskan anak putus sekolah untuk kembali mengenyam pendidikan. (fat/fat)