Kelima rumah yang rusak akibat longsornya tanah di bibir sungai berada di Desa/Kecamatan Laren. Jika tidak direlokasi, dikhawatirkan akan menimbulkan korban.
Kepala desa Laren Wiwit Rudianto menyatakan kerusakan terjadi di bagian belakang ke lima rumah semi permanen yang berdiri di bibir sungai.
"Hanya bagian belakang rumah saja yang longsor," katanya, Seni (26/12/2016).
Selain menyebabkan 5 rumah rusak akibat abrasi, Wiwit mengungkapkan kalau abrasi juga menyebabkan longsornya tanggul Bengawan Solo sepanjang 60 meter yang ada di desanya.
"Untuk penanggulangan darurat atau sementara kami butuh bambu, gedek dan glangsing (karung) dari BPBD Lamongan," jelasnya.
Ke depan, terang Wiwit, pihaknya berharap dibangun plengsengan di bibir Bengawan Solo seperti yang pernah warga usulkan saat bertemu Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf atau Gus Ipul beberapa waktu lalu bisa terwujud.
Plengsengan tersebut, menurut Wiwit, bisa dibangun dibeberapa dusun di desanya, yaitu sepanjang 400 meter di Dusun Ketintang dan 600 meter antara Dusun Gendong ke Dusun Laren.
"Karena daerah bantaran itu sangat rawan longsor atau abrasi dan kalau tidak diplengseng, kami takut kejadian serupa akan terus terjadi," tandasnya. (ugik/ugik)











































