Panggung Hiburan Tahun Baru di Grahadi Dihapus, Ini Penjelasan Pakde Karwo

Panggung Hiburan Tahun Baru di Grahadi Dihapus, Ini Penjelasan Pakde Karwo

Rois Jajeli - detikNews
Jumat, 23 Des 2016 20:06 WIB
Gubernur Jatim Soekarwo dalam sebuah acara/Foto: Rois Jajeli
Surabaya - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim kali ini akan merayakan malam pergantian tahun dengan doa bersama. Tidak lagi menggelar panggung hiburan yang diwarnai kembang api.

Gubernur Jatim Soekarwo memerintahkan agar pelaksanaan tahun baru lebih kepada kesederhanaan. Doa bersama direncanakan digelar di Tugu Pahlawan pada malam pergantian tahun.

"Dengan doa bersama pemerintah, masyarakat dan TNI/Polri untuk kemaslahatan bersama agar negara tetap aman dan damai," terang Soekarwo di NU Expo, Jl Ahmad Yani, Surabaya, Jumat (23/12/2016).

Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo ini menekankan jika doa bersama tersebut sekaligus sebagai bentuk keprihatinan terhadap daerah-daerah yang mengalami musibah bencana alam.

"Kita mendoakan agar semua diberikan ketabahan dan kita berikan semangat utk kembali membangun daerah yang tertimpa musibah," kata Pakde Karwo.

Sebenarnya, kata Pakde Karwo, Pemprov Jatim setiap akhir tahun selalu melaksanakan doa syukur pergantian tahun dengan kegiatan hiburan dan juga ada penyalaan kembang api di depan Gedung Negara Grahadi.

Namun tahun ini, Pakde Karwo mengevaluasinya tanpa mengurangi makna dari kebahagiaan perayaaan tahun baru.

"Mari masyarakat Jawa Timur menatap tahun 2017 dengan lebih baik dan lebih maju lagi serta kita bersama bekerja keras untuk kesejahteraan yang lebih baik," katanya.

Tak lupa Pakde Karwo juga mengucapkan terima kasih kepada pihak TNI/Polri yang harus tidak berkumpul keluarga karena bertugas menjaga keamanan selama libur natal dan tahun baru.

"TNI/Polri telah memberikan rasa nyaman dan aman serta tenang bagi masyarakat Jawa Timur. Salam hormat saya buat keluarga yang ditinggalkan dalam melaksanakan tugas," kata Pakde Karwo.

Masyarakat di Jawa Timur juga diimbau turut aktif membantu menjaga keamanan dan stabilitas Jawa Timur yang selalu kondusif sampai kapan pun.

"Masyarakat menjaga hubungan dengan sesama dan menjaga silaturahmi serta saling menghormati, ini penting untuk membangun kebersamaan demi Jawa Timur. Demikian pula keselamatan di jalan selama libur panjang juga harus diutamakan.

"Tetap menjaga keselamatan di jalan, taati aturan lalu lintas serta utamakan kesalamatan diri karena keluarga dan sanak saudara serta tetangga sudah menanti untuk bertemu dan bersilahturahmi," pungkasnya. (ugik/ugik)
Berita Terkait