Di halaman lounge Pemkab Banyuwangi, berbagai inovasi pelayanan publik dipamerkan selama tiga hari mulai 14-16 Desember. Seperti Program Smart Kampung, Lahir Procot Pulang Bawa Akta, Siswa Asuh Sebaya (SAS), Transparansi Pengelolaan Anggaran Keuangan Daerah, Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP), e-village budgeting dan monitoring ditampilkan.
Termasuk tiga inovasi unggulan Puskesmas yang masuk dalam TOP 35 dan TOP 99 Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB). Seperti, Inovasi SAKINA dari Puskesmas Sempu, Pujasera dari Puskesmas Tampo dan Sirami Gizi dari Puskesmas Singotrunan.
Festival ini dilaksanakan untuk informasi kepada masyarakat tentang berbagai pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah. Harapannya, masyarakat bisa mendapatkan informasi yang cukup tentang layanan publik.
Selain itu, festival inovasi publik ini juga untuk terus memacu kinerja birokrasi daerah mewujudkan layanan publik yang prima. Pelayanan publik yang terus mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pemerintah.
"Jadi warga tidak perlu lagi memanfaatkan calo atau pihak ketiga dalam mengurus berbagai dokumen maupun administrasi yang diperlukannya. Dan tak hanya itu festival ini juga akan memacu PNS untuk terus berinovasi," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas usai membuka Festival Pelayanan Publik di halaman Lounge Pemkab Banyuwangi, Rabu (14/12/2016).
Sementara itu, Kepala Bagian Organisasi Budi Santoso, selain memamerkan inovasi layanan publik, selama pameran berlangsung masyarakat juga bisa memanfaatkan momen tersebut untuk mengurus berbagai layanan publik One Stop Service. Misalnya mengurus SIUP dan TDP, Pelayanan Kartu Identitas Anas maupun membayar PBB dan retribusi lainnya.
"Seperti SIUP dan TDP kan bisa sehari selesai karena tidak perlu survei, begitu juga KIA maupun pembayaran PBB. Jadi semuanya bisa dilakukan di lokasi pameran," papar Budi.
Selain pameran, juga digelar workshop pelayanan publik. Workshop ini juga membedah berbagai inovasi pelayanan publik unggulan seperti Smart Kampung. Setiap harinya masyarakat bebas keluar masuk areal Pemkab untuk melihat festival ini. 100 orang staf desa dan kecamatan juga disiapkan ikuti workshop ini. (ugik/ugik)











































