Cerita Ketika Risma Melihat Jemuran Ngawur dan Pedagang Berdaster di Bulak

Cerita Ketika Risma Melihat Jemuran Ngawur dan Pedagang Berdaster di Bulak

Zainal Effendi - detikNews
Minggu, 11 Des 2016 16:00 WIB
jemuran pakaian memanfaatkan pohon kelapa/Foto: Budi Sugiharto
Surabaya - Wali Kota Tri Rismaharini secara mendadak mengunjungi proyek Taman Suroboyo dan Sentra Ikan Bulak. Di tempat itu, Risma mengelus dada.

Yang pertama, Risma saat keliling Taman Suroboyo disuguhi pemandangan yang tak sedap. Pakaian warga dijemur secara ngawur dengan mamanfaatkan pohon kelapa yang ditanam di tepi Taman Suroboyo yang berhadapan dengan rumah warga.

Foto: Budi Sugiharto
Kedatangan Risma ke Taman Suroboyo yang masih dalam pengerjaan ini memang tidak direncanakan. Risma ingin ke taman ini setelah membuka pelaksanaan mural di Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran.

"Camat Bulak mana! Yok opo kok tandurane digawe pemean. Kandani wargamu, yo opo nek tamu bule teko terus ndelok ngono iku (Gimana tanaman dipakai untuk jemur pakaian. Beritahu wargamu, gimana kalau ada turis datang dan lihat begituan)," kata Risma lirih dengan nada kecewa pada Camat Bulak Suprayitno, Minggu (11/12/2016).

Camat Bulak Suprayitno langsung sigap. Dia dan petugas trantib bergerak mendekati warga Bulak Cumpat agar tidak lagi menjemur pakaian memanfaatkan pohon yang ditanam di area taman.
Risma minta Camat Suprayitno menata warganyaFoto: Budi Sugiharto
Risma minta Camat Suprayitno menata warganya

Pakaian yang dijemur pun oleh warga dipindah. Demikian tali yang diikat antar pohon kelapa kemudian dilepas agar tak lagi jadi tempat jemuran.

Meski kecewa, namun Risma menyadari bahwa perilaku warga nelayan di Bulak Cumpat harus terus dikawal agar ada perubahan. Menurutnya, tidak mudah mengubah gaya hidup yang telah berlangsung lama itu.
Kampung Bulak Cumpat sudah berwarna-warniFoto: Budi Sugiharto
Kampung Bulak Cumpat sudah berwarna-warni

Namun, pemerintah juga tidak boleh menyerah melakukan gerakan penyadaran agar kehidupan para nelayan berubah menjadi baik mengikuti perkembangan zaman, apalagi di kawasan pesisir Bulak ini akan dijadikan destinasi wisata. Dibutuhkan kesabaran.

"Pancen angel kandanane warga kene. Yok opo yo carane. Kasi Kesra mu kongkon medun, kongkon mlaku kei warga pengertian (Memang sudah cara memberi tahu warga sini. Kasi Kesra Kecamatan suruh turun, suruh jalan kasih pengertian ke warga)," pinta Risma.
Lantai 2 Sentra Ikan Bulak (SIB)Foto: Budi Sugiharto
Lantai 2 Sentra Ikan Bulak (SIB)

Menurut Risma, upaya merubah perilaku buruk warga pesisir membutuhkan waktu lama dan kesabaran lebih. Ia pun akan terus berusaha melakukan pendekatan ke warga untuk diberikan pengertian agar berubah perilakunya

Dari Taman Suroboyo, Risma pun berjalan kaki menuju ke Sentra Ikan Bulak (SIB) yang lokasinya berseberangan untuk makan siang. Di lantai dua, Risma mengajak rombongan wartawan menikmari aneka masakan ikan laut.
Risma menikmati kuliner di Sentra Ikan BulakFoto: Budi Sugiharto
Risma menikmati kuliner di Sentra Ikan Bulak

Di sentra kuliner ini nampaknya Risma kembali dibuat mengelus dada. Ia prihatin melihat ada pedagang mengenakan pakaian yang bisa jadi membuat nafsu makan berkurang atau hilang. Ada pedagang yang mengenakan pakaian daster saat melayani pembeli. Kontan, Risma menegurnya.

"Nek dodol ojo nggawe daster, marai wong gak tertarik. Nek nggawe daster aku gak mangan nang kene lo (Kalau jualan jangan pakai daster, membuat orang tidak tertarik. Kalau pakai daster nanti aku tidak makan di sini lagi)," kata Risma dengan nada bercanda kepada pedagang berdaster itu.

"Iya bu, nanti saya akan ganti," jawab sang pedagang sembari meminta maaf.
Seorang pengunjung Sentra Ikan BulakFoto: Budi Sugiharto
Seorang pengunjung Sentra Ikan Bulak

Usia mengkritik pakaian penjual makanan dengan bercanda, Risma pun langsung memesan gulai kepala ikan sembilang dan buah kelapa muda. Risma juga tak lupa meminta anak buahnya untuk membelikan ikan asap yang dijual di lantai dasar Sentra Ikan Bulak itu.

"Ya gini, kita harus sabar dan telaten. Tapimemangwargadisiniderajatnya harus naik, tidak bisa lagi seenaknya sendiri,"kataRisma kepada wartawan.
Aneka olahan ikan laut dijual di Sentra Ikan BulakFoto: Budi Sugiharto
Aneka olahan ikan laut dijual di Sentra Ikan Bulak





(ugik/ugik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.