Jika dulunya selalu adu mulut antara warga dengan pemilik wisma maupun rumah musik, sekarang tak ditemukan lagi. Ketika lokalisasi masih hidup, warga Gang IV di Putat Jaya ini memang dihantui rasa malu karena rumahnya dikepung wisma-wisma yang menyediakan PSK.
Contohya dialami Bu Hardi. Ia kini bisa berbangga karena rumahnya di Gang IV ini kini dikenal Kampung Samijali alias Samiler Jarak Dolli. Di kampung ini sekarang terbentuk kelompok warga yang memproduksi keripik samiler yang berbahan singkong itu.
Bahkan penjualan SamiJali sudah banyak menembus rumah makan atau depot-depot di Kota Surabaya. Ia mengaku dulu saat remaja malu bertempat tinggal di kawasan lokalisasi. Bahkan setiap pulang kerja selalu turun di Pasar Kupang terus jalan kaki ke rumahnya yang berjarak lumayan jauh sekitar 1,5 km.
"Pokoknya dulu malu jangan sampai tahu rumah kita ada di lokalisasi. Kalau sekarang ada yang tanya rumahnya mana, tinggal jawab di Putat Kampung SamiJali," kata wanita yang sudah mempunyai 1 cucu ini pada detikcom, Sabtu (10/12/2016).
Sama halnya dengan cerita Pak Surip warga Putat Jaya III. Ia mengaku saat ini lebih tenang dibandingkan dulu saat kampungnya menjadi salah satu lokalisasi Jarak.
"Dulu ada orang sakit gigi yang rumahnya bersebelahan dengan rumah musik, minta supaya suara musiknya dikecilkan tapi malah dimarahi pemilik rumah musik dan disuruh pindah ke perumahan jika ingin tenang dan sepi," kenang Surip.
Cerita lain juga diungkapkan Bu Yayuk yang kini menjadi pengurus kelompok usaha keripik SAMI JALI. Ia awalnya mengaku sangat berat setelah ada alih fungsi lokalisasi karena roda ekonomi keluarga saat itu menurun drastis.
"Dulu dengan jualan nasi melayani wisma di samping rumah. Sehari bisa 25 Kg, setelah ditutup 2 Kg sehari saja tidak habis. Tapi saya bertekad untuk terus maju demi masa depan anak saya," kata Yayuk sambil mengusap air matanya.
Bahkan ia berpesan kepada anaknya yang kini kuliah di Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) agar terus bersekolah. "Alhamdulillah dengan banyaknya order keripik SAMI JALI saya bisa kuliahkan anak, apalagi sekarang sampai kewalahan menerima pesanan yang tiap hari terus meningkat," ujar Yayuk.
(ze/ugik)