Mereka datang untuk menyampaikan 21 Cabor mosi tidak percaya terhadap Ketua KONI Kabupaten Malang Asyari. Pendemo melengkapi aksi dengan poster kecaman itu menuntut Ketua KONI Asyari dapat menunjukkan Surat Keputusan (SK) asli. Sebab saat mengajukan diri sebagai Ketua Umum dengan mengatasnamakan Persatuan Sepatu Roda Seluruh Indonesia (Perserosi) diduga abal-abal.
"Berdasarkan temuan kami dari Perserosi Propinsi Jawa Timur, SK Asyari sebagai Ketua Cabor telah habis sejak 2015," ujar juru bicara Forsila Eddy Poerwanto di sela aksi.
Eddy Poerwanto menambahkan, Perserosi Jatim tidak pernah mengeluarkan SK baru. Karena itu, pihaknya meragukan adanya SK yang kini diklaim telah dimiliki Asyari. "Kami yakin dan sangat menyakini SK-nya abal-abal," sahut Eddy.
Sekretaris Forsila Eko Agus Prasetyo menambahkan, dugaan SK palsu digunakan Asyari semakin menguat lantaran saat pemilihan Ketua KONI, Mei lalu, Asyari mendapatkan dukungan dari Perserosi. "Jika memang pegang SK silakan ditunjukkan," kata Agus terpisah.
Pasca dilantik Ketua KONI, jelas dia, langsung melakukan intervensi kepada cabor-cabor dengan dalih penataan internal cabor. Hal ini justru memicu kegaduhan hingga menciptakan situasi tidak nyaman. "Kami meminta pengusutan SK abal-abal Porserosi Kabupaten Malang," ungkap dia.
Sementara Ketua KONI Kabupaten Malang Asyari berjanji akan menyikapi secara obyektif tentang desakan Forsila, termasuk keraguan atas legalitas kepemimpinannya di cabor Perserosi. "Akan kami sikapi secara obyektif. Pasti akan kami tunjukkan semua yang diminta sesuai dengan fakta yang ada," tegas Asyari dikonfirmasi terpisah.
Dia juga berjanji akan menghadiri dengar pendapat bersama DPRD Kabupaten Malang mengenai persoalan ini. "Kami siap pokoknya," tandasnya. (fat/fat)











































