Rumah Sakit dr Saiful Anwar (RSSA) Malang, tempat dimana Setyo dirujuk serta menjalani operasi menampik adanya kesalahan. Rumah sakit milik Pemprov Jawa Timur itu menganggap proses penanganan medis sudah sesuai prosedur dan ilmu kedokteran.
"Kami sudah kumpulkan semua data, dan semua berjalan sesuai prosedur, termasuk mengacu kepada SPO oleh dokter ahli," terang Direktur RSSA Malang Restu Kurnia kepada wartawan saat menanggapi kasus Setyo, Jumat (11/11/2016).
Kurnia menjelaskan, bahwa pihaknya sudah menyampaikan kepada keluarga harus segera dilakukan amputasi dan biayanya ditanggung oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. "Bebas biaya, karena pasien BPJS," tegasnya.
Sementara Kepala Bidang Pelayanan Medis RSSA Malang Saifullah Asmi Ragani turut mendampingi menambahkan, penanganan berawal dari hasil rekam medis pasien, mengalami luka karena kecelakaan atau jatuh.
![]() |
Melihat itu lanjut dia, tim dokter melakukan pembedahan pada luka kaki yang dialami pasien dan memasang pen. "Karena pasien datang dengan cedera pembuluh darah, sehingga tulang harus kita fiksasi agar tidak goyang dan penyambungan pembuluh darah bisa dilakukan," jelas ahli bedah ortopedi ini.
Ditambahkan, pascaoperasi pertama tim dokter kemudian melakukan evaluasi yang hasilnya untuk memutuskan dilakukan operasi kedua. "Setelah penyambungan pembuluh darah ternyata saturasi masih rendah. Karena itu, harus eksplorasi ulang (operasi lagi). Tapi secara klinis sudah ada backflow (aliran darah balik yang merembes), artinya sudah bagus. Pasca operasi diberi obat untuk mencegah pembekuan darah," beber Saifullah.
Tim dokter sendiri, kata dia, sudah memberikan penjelasan kepada keluarga pasien untuk dilakukan amputasi. Namun, upaya penanganan satu-satunya ini ditolak dan memilih untuk rawat jalan (pulang). "Makanya terjadi pembusukan, karena ada kematian jaringan," tegasnya.
Disampaikan, amputasi rencananya akan dilakukan di atas sendi lutut, agar pasien dapat menggunakan kaki palsu dengan nyaman. "Foto rontgen biasa tidak bisa menunjukkan pembuluh darah yang rusak kalau tidak dilakukan artriografi," ujarnya. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini